Anggota DPR dari F- Partai Demokrat Jero Wacik mengatakan bahwa dirinya merasa senang bahwa hari ini Jum,at (2/10/2009) United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) yang terdiri dari 114 negara mengakui dan menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia.

Demikian diungkapkan Jero Wacik usai mengikuti pelantinkan anggota MPR di Gedung, Jakarta, Jum,at (2/10) Hari yang dinanti-nantikan oleh seluruh penduduk ini pun dijadikan sebagai hari batik.

Berita gembira tersebut, menurut Jero Wacik, akan segera diumumkan secara resmi oleh Presiden atau melalui Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ad-interm Muhammad Nuh.

Pengakuan dari Unesco, kata Jero Wacik, tidak sembarang, karena mereka juga mempertimbangkan bukti-bukti, seperti adanya masyarakat batik Indonesia, sejarah batik. “Dari situ dapat terlihat sejarah perkembangan batik di Indonesia,”tandasnya.

Ketika ditanya wartawan mengenai pernyataan dari Wakil Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin yang mengatakan bahwa pihaknya akan mempelajari keputusan Unesco tersebut, menurut Jero Wacik dirinya mempersilahkan Malaysia melakukan hal tersebut, “Kalau mau protes, silahkan protes ke Unesco,” tegasnya.

Proses pengukuhan batik Indonesia cukup panjang. Berawal pada 3 September 2008 yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada tanggal 9 Januari 2009. Tahap selanjutnya adalah pengujian tertutup oleh UNESCO di Paris pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2009.

Kesuksesan batik diterima oleh UNESCO sebenarnya rangkaian dari kesuksesan sebelumnya, yakni tahun 2005 Keris sudah diakui. Kemudian, lanjut dia, wayang kulit juga diakui tahun 2003, dan ini pertanda UNESCO memang mengakui hal-hal itu benar warisan budaya milik kita.(nt)