Ada Kesenjangan dari Kenaikan Harga Pangan

04-06-2014 / KOMISI VI

Sudah jadi penyakit kambuhan ketika harga pangan meningkat setiap tahun jelang Ramadan dan lebaran. Bagaimana masalah yang setiap tahun dihadapi, tapi tetap saja terjadi tanpa kontrol. Ini membuat semua orang bertanya-tanya.

“Kita juga heran. Orang yang cerdas akan heran kenapa orang yang sama dengan pekerjaan rumah yang sama tidak dapat memecahkan masalah ini. Ini berarti ada unsur kesengajaan dari kenaikan pangan,” Kata Anggota Komisi VI DPR Hendrawan Supratikno (F-PDI Perjuangan), Selasa (3/6).

Faktor-faktor alamiah dari kenaikan ini seperti permintaan yang meningkat, distribusi yang tidak lancar, dan produksi yang belum meningkat, sudah setiap kali dipaparkan pemerintah. Sebaliknya pemerintah harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa pangan tidak akan melejit terus harganya, karena pasokan cukup.

“Pemerintah tidak perlu melakukan panic baying. Tidak perlu melakukan pembelian secara berlebih. Bila itu dilakukan, berarti lebaran sudah dijadikan ajang spekulasi, dijadikan ajang pemburu rente untuk mendapatkan keuntungan berlebih,” tandas Hendrawan. Komisi terkait di DPR sudah berulang kali menegaskan kepada pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa persediaan pangan selama Ramadan dan jelang lebaran sangat cukup.

Dengan begitu, kata Hendrawan, tak ada spekulan yang coba-coba memanfaatkan momentum Ramadan dan lebaran untuk memainkan harga. “Tapi repotnya kalau terjadi kerja sama atau kolusi antara oknum pemerintah dengan spekulan. Itu jadi berat,” keluhnya. Masih menurut Hendrawan, jelang lebaran inflasi yang terjadi antara 0,8-0,2%. Dan komoditas yang cenderung naik adalah telur, daging ayam, bawang putih, dan minyak goreng. (mh), foto : naefurodjie/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...