Komisi IX DPR Apresiasi Kinerja dan Program BPOM
Anggota Komisi IX DPR, Okky Asokawati mengapresiasi kinerja Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya Kepala BPOM cepat merespon himbauan Okky untuk segera melakukan sidak terkait menghadapi bulan Ramadhan ini.
Hal tersebut, disampaikannya saat Rapat Dengar Pendapat Komisi IX dipimpin Wakil Ketua, Nova Riyanti Yusuf dengan Kepala BPOM dan Kepala BNP2TKI di Ruang Rapat Komisi IX Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/6)
Okky juga memberikan apresiasi kepada Surat Keputusan Kepala BPOM mengenai distopnya obat-obat yang mengandung dextromethorphan. Karena menurut hemat Okky, obat-obat yang mengandung zat tersebut saat ini pemakaiannya sudah sangat memprihatinkan terutama bagi generasi muda.
Namun dalam kesempatan tersebut Politisi Fraksi PPP ini, mengkritik kinerja BPOM dalam hal pengembangan Obat Tradisional dan Jamu-jamuan. Karena hal tersebut tumpang tindih dengan Kementerian Kesehatan.
“Dan jika kita lihat, anggaran BPOM itu juga memang tidak banyak. Bagaimana kalau BPOM dan Kemenkes duduk bersama mengatur terkait pengembangan obat tradisional, mana yang menjadi bagian siapa. Jangan sampai overlap, supaya anggarannya juga menjadi efektif dan efisien,” papar Okky.
Terkait Rencana Kerja BPOM, Okky meminta Program Food Safety masuk desa dan Gerakan Waspada Makanan dan Obat Illegal menjadi jangkauan program dari BPOM. Dimana BPOM, jelas Okky, akan mengawasi mengenai Obat-obat Illegal melalui internet.
“Saya ingin tahu bagaimana caranya, dan apakah ada kerjasama dengan Kementerian Informasi dan Teknologi mengenai pengawasan obat-obat illegal melalui internet ini,” tanya Okky.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Okky mengapresiasi Balai POM Surabaya yang sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Perikanan di Surabaya dalam memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku-pelaku bisnis mengenai jenis-jenis ikan yang baik seperti disampaikan Kepala BPOM.
“Saya rasa ini perlu ditingkatkan. Karena ini merupakan upaya promotif dan preventif bagi penjualan obat dan makanan di masyarakat,” imbuhnya.
Senada dengan Okky, Ahmad Nizar Shihab (F-PD) mengapresiasi kinerja Kepala BPOM. Kata Nizar, selama periode DPR 2009-2014 ini sudah empat kali pergantian Kepala BPOM dan setiap pembahasan anggaran, anggaran BPOM selalu dinaikkan oleh Komisi IX DPR.
“Hal itu merupakan wujud apresiasi kami kepada kerja keras Kepala BPOM. Pada tahun 2010 itu anggarannya hanya Rp695 Milyar, sekarang 2014 sudah meningkat menjadi Rp1,2 Triliun. Itu merupakan salah satu usaha Komisi IX DPR untuk meningkatkan anggaran BPOM. Dan bapak termasuk tim dari tiga tahun lalu,” jelas politisi F-PD.
Nizar juga mendukung keinginan BPOM untuk membentuk Center of Excellent BPOM karena kita segera masuk ke dalam perdagangan bebas yang semakin berkembang di masyarakat ekonomi ASEAN dimana kontrol itu harus kuat dan untuk meningkatkan SDM kita.
“Insyaallah teman-teman Komisi IX juga akan mendukung, karena itu akan meningkatkan citra bangsa Indonesia terhadap ASEAN,” ujar Nizar. (sc)/foto:iwan armanias/parle.