DPR Desak Segera Buka Kantor Perwakilan RI di Palestina

14-07-2014 / KOMISI I

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, pemerintah maupun masyarakat Indonesia telah menunjukkan solidaritas dan perhatian yang  kuat terhadap Palestina, tetapi dengan situasi seperti sekarang diperlukan langkah-langkah yang lebih konkrit. Satu hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah segera membuka kantor perwakilan di Palestina. Terhadap masalah ini ia melihat  belum ada langkah maju.

Terakhir, kata Mahfudz, sudah ada calon untuk Konsul Kehormatan, tetapi  sampai sekarang  belum direalisasikan. “Saya berharap Presiden SBY sebelum mengakhiri  masa jabatannya untuk membuka kantor perwakilan di Palestina bisa terwujud. Dengan demikian ini menjadi salah satu warisan pemerintah SBY  untuk solidaritas untuk Palestina,” ungkap politisi PKS ini.

Hal itu dikatakannya di Jakarta baru-baru ini menanggapi aksi Israel yang kian brutal terhadap Palestina, dan berdasarkan laporan terakhir jumlah korban tewas rakyat Palestina sudah mencapai 165 orang. Menurutnya, serangan brutal oleh Israel terhadap masyarakat sipil di Gaza patut dikecam masyarakat dunia, apalagi terjadi di bulan Ramadan –bulan yang disucikan oleh kaum muslimin. “Ini menunjukkan bagaimana sikap asli Israel untuk tetap bermusuhan dan peperangan terhadap bangsa Palestina yang mempertahankan tanah mereka sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut Pimpinan Komisi yang membidangi masalah luar negeri dan pertahanan ini, mengatakan, pembukaan kantor perwakilan itu sangat penting dan masyarakat Palestina mengakui belum adanya kantor perwakilan Indonesia di Palestina. Lagi-lagi ini menunjukkan kelemahan kita, pasalnya sejumlah negara seperti Malaysia dan Cina sudah punya kantor perwakilan. Dari sisi kemanusiaan dan hubungan internasional sudah cukup baik.

Kata Mahfudz,  dua tahun lalu saat bertemu Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan sangat menunggu langkah riil pemerintah Indonesia untuk membuka kantor perwakilan dan mereka siap apakah di Gaza atau Ramallah atau di kedua tempat tersebut.

“Ini juga menjadi ujian para capres, apakah bisa menunjukkan komitmen mereka terhadap perdamaian dunia, terhadap negeri-negeri yang terjajah seperti Palestina,” katanya dengan  menambahkan, energy kita jangan habis tersedot untuk pilpres sementara masih ada  bangsa yang terdlalimi. Apalagi, konstitusi  kita  menegaskan  ikut aktif menciptakan perdamaian dunia, membebaskan dari segala bentuk penjajahan.

Ia menambahkan, kejadian di Palestina ini juga menjadi ujian bagi negara-negara muslim dan negara di berbagai belahan dunia bagaimana mereka bisa merespon solidaritas terhadap masyarakat Palestina dan Gaza.  “Saya juga tidak mengerti banyak negara yang bungkam, padahal kejahatan perang ini sudah sangat tidak bisa ditolelir. Saya harap pemerintah meski sedang menghadapi hajat pilpres, tidak boleh lalai terhadap saudara kita di Palestina dan Gaza,” ungkap Mahfudz Siddiq menambahkan. (mp)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...