Koperasi Wanita Perlu Diperhatikan
Banyak jenis koperasi berdiri di daerah, namun banyak pula yang tutup karena tak kuasa menghadapi persoalan finasial yang membelit. Dan satu segmen koperasi yang juga kurang mendapat perhatian adalah koperasi wanita.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana saat raker dengan Menteri Koperasi Syarif Hasan, Senin (25/8), menghimbau, agar koperasi wanita terutama di Manokwari, Papua Barat, mendapat perhatian khusus. Ini ia kemukakan setelah berkunjung dan melihat langsung nasib koperasi wanita di Manokwari. Perhatian yang dibutuhkan adalah bantuan alokasi anggaran bagi koperasi wanita tersebut.
“Koperasi wanita di Manokwari belum dapat alokasi anggaran. Komisi IV DPR juga pernah melihat langsung koperasi wanita ini dan tak bisa membantu anggarannya. Saat ini, Komisi VI DPR menghimbau Pak Menteri untuk memperhatikan anggarannya dalam penyusunan anggaran Kementerian Koperasi,” jelas Azam.
Menanggapi himbauan Azam, Menkop Syarif Hasan, menyatakan, koperasi wanita selama ini memang lebih baik daripada koperasi yang dikelola kaum pria. Himbauan ini akan menjadi perhatian tersendiri dan mengalokasi anggarannya dalam penyusunan anggaran di Kementerian Koperasi. Menkop yang baru nanti, memang, harus perhatian terhadap koperasi wanita.
Diakui Menkop, dari 207 ribu koperasi yang ada di Indonesia, koperasi wanita memang minim perhatian. Ke depan dengan memberi alokasi anggaran bagi koperasi wanita, maka akan meningkat berdirinya koperasi sejenis di seluruh daerah di Indonesia. (mh)/foto:iwan armanias/parle/iw.