KOMISI XI DPR SOROTI INDEPENDENSI PENGAWASAN BI
Komisi XI DPR menyoroti independensi pengawasan BI terhadap bank-bank di Indonesia.
Hal tersebut terungkap saat Komisi XI DPR mengadakan Raker dengan Pjs Gubernur BI Darmin Nasution dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi di Gedung Nusantara I, Kamis, (12/11).
"Independensi BI meragukan dari sisi pengawasan karean tiap tahun ada saja masalah yang menyeret pejabat BI,"papar Muchtar Ammas dari Fraksi-Partai Hanura.
Dia mengharapkan, kasus yang menyeret pejabat BI tidak terulang kembali di masa mendatang. "Kenapa terjadi hal seperti itu, padahal Bank Indonesia merupakan Bank Sentral,"jelasnya.
Cecep Syarifuddin (F-PKB) mempertanyakan komitmen BI dalam mengawasi industri Perbankan dan sinergitasnya dengan Lembaga Pengawas Pemerintah seperti BPKP.
Hal senada disampaikan oleh Surahman Hidayat dari Partai Keadilan Sejahtera, dia merasa heran terhadap pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia terhadap bank-bank swasta dan pemerintah. "Kenapa bisa jebol juga kondisi keuangan Bank tersebut,"katanya.
Ekonomi Indonesia membaik
Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia (BI) menilai kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2009 ini akan mencapai 4,2% atau lebih rendah dari proyeksi pemerintah dalam APBN-P 2009 yang sebesar 4,3%.
"Krisis keuangan global memaksa perekonomian tumbuh rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun ada 3 negara yang pertumbuhan ekonominya positif yaitu China, India, dan Indonesia. Di Indonesia kami targetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4,2%," terang Pjs Gubernur BI Darmin Nasution dihadapan anggota Dewan.
Darmin menjelaskan, tingginya pertumbuhan pengeluaran konsumsi masyarakat serta inflasi yang rendah menjadi penopang utama pertumbuhan perekonomian di Indonesia. (si)