Penyusunan Renstra DPR Sebaiknya Libatkan Masyarakat
Pada saat menyusun Rencana Strategis (Renstra) DPR sebaiknya melibatkan unsur masyarakat secara riil, yaitu dengan cara melakukan kunjungan kerja atau spesifik kebeberapa daerah agar supaya bertemu langsung kepada masyarakat atau ke kampus-kampus.
Demikian dikatakan anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Indah Kurnia pada saat Rapat Dengar Pendapat BURT dengan jajaran Setjen di ruang rapat BURT Senayan Jakarta Kamis, (22/1) siang membahas Penyusunan Renstra DPR-RI 2015-2019. Acara ini dipimpin Ketua BURT Roem Kono dan jajaran Setjen DPR dipimpin Wakil Sekjen Achmad Djuned.
Indah Kurnia mengatakan, seyogyanya DPR mendatangi kampus-kampus dan bicara dengan tokoh akademisi maupun tokoh serta pakar yang berkompeten untuk memberikan masukan apa-apa saja yang diperlukan demi perbaikan Dewan. Dengan masukan dari masyarakat tersebut tentunya akan lebih nyaman dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, Renstra yang disusun BURT dari 10 Fraksi di DPR, tentu saja akan ada penguatan masing-masing Fraksi sehingga nantinya tidak ada lagi persoalan jika Renstra tersebut dibawa dalam rapat Paripurna.
“BURT membuka diri kepada seluruh anggota Dewan yang berjumlah 560 anggota melalui Fraksi masing-masing bisa memberikan masukan, sehingga saat pembahasan tidak ada satupun Fraksi yang tidak terwakili di setiap AKD dan Badan-Badan DPR,” tegasnya.
Sementara Wakil Ketua BURT Novita Wijayanti mengatakan, Renstra yang baru saja dipaparkan nantinya penguatannya lebih memberikan perform guna meningkatkan kinerja Dewan. Ia setuju dalam penyusunan Renstra akan lebih banyak turun ke lapangan untuk bertemu dengan tokoh masyarakat maupun dengan pakar.
“Renstra ini akan dibahas untuk lebih memberikan perbaikan-perbaikan dan pemikiran-pemikiran, serta masukan dari anggota dewan. Dalam pelaksanaan Renstra nantinya tidak hanya mengurusi satu hal atau satu elemen, akan tetapi semuanya. Karena itu, masukan dari seluruh unsur akan dijadikan bahan dalam pembahasan maupun dalam pelaksanaannya nanti,” ujar Novita.
Ia berharap agar semua masukan dan pemikiran-pemikiran serta daftar-daftar serta indikator yang dibutuhkan di masyarakat akan diinventarisasi. Sebagai wakil rakyat, kata Novita, harus memenuhi apa yang menjadi keinginan rakyat, sekalipun rakyat bukan pendukungnya, juga akan ditampung apa-apa saja kebutuhannya.
Beberapa isu strategis 2015-2019 sebagai dasar penyusunan Renstra tersebut diantaranya, penguatan kelembagaan DPR dan Setjen, penguatan kehumasan, komunikasi public dan diplomasi, pengembangan IT serta pembentukan rumah aspirasi. Prioritas Grand Design Kelembagaan DPR mengacu UU MD 3 dan perubahannya, Tatib DPR dan evaluasi Renstra dan hasil konsultasi Pimpinan DPR. (Spy)/foto:iwan armanias/parle/iw.