Komisi V DPR mengkritisi proyek irigasi Kementerian Pekerjaan Umum yang banyak mangkrak di berbagai daerah.
Hal itu mengemuka saat Komisi V DPR mengadakan Raker dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) Basuki Hadimuljono, dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M. Said, di Gedung Nusantara, Senin malam, (3/2).
"Saya masih ingat dengan Bapak menteri, waktu Bapak masih Kepala Biro. Bapak membangun irigasi di Kalimantan Selatan. Irigasi Kamande, tapi setelah 10 tahun, kemudian Bapak sekarang duduk jadi menteri, itu belum jadi. Kami meninjau lalu. Lalu ada seorang teman yang melontarkan sindirian, apa ini? Ini kolam ikan raksasa," kata Anggota Komisi V DPR Saiful Rasyid dari Gerindra.
Rasyid juga mempertanyakan kemampuan Menteri PU dan PR dalam menjalankan program yang sangat banyak dan anggaran hingga Rp 119 triliun.
"Bisakah program-program baru yang bapak canangkan bisa terpenuhi kalau yang 10 tahun saja belum terselesaikan,"katanya dengan nada menyindir.
Ia mengatakan sebagai anggota DPR yang berasal dari daerah pemilihan Kalsel, ia kerap ditanya soal kapan Irigasi Kamande diselesaikan oleh Kementerian PU ini.
Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi V DPR Miryam S. Haryani dari Fraksi Partai Hanura, dirinya mempertanyakan anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp 119 triliun apakah benar-benar akan dirasakan oleh masyarakat atau tidak.
"Bapak inikan dipilih presiden. Saya lihat memang Pak Menteri bisa menterjemahkan Nawacita Pak Jokowi dan Pak JK.Tapi apakah Bapak sudah membuat program yang di dalamnya mencantumkan aspirasi dewan yang dipilih rakyat?,"tanyanya. (Sugeng), foto : riska arinindya/parle/hr.