BURT Dorong RS Peserta Jamkestama Layani BPJS
Rumah Sakit Provider yang memberikan layanan bagi pejabat negara lewat program Jamkestama (Jaminan Kesehatan Utama) patut juga memberikan perhatian bagi masyarakat peserta BPJS. Hal ini penting dalam membangun keseimbangan, RS tidak semata-mata berorientasi bisnis tapi juga sosial.
"RS Woodward kami harap juga mengikuti program BPJS sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih luas," kata anggota Tim Kunjungan Spesifik BURT DPR Irma Suryani Chaniago dalam pertemuan dengan manajemen RS Woodward di Palu, Sulteng, Rabu (15/4/15).
Saat ini menurut politisi FP Nasdem ini DPR terus berupaya mengawal agar BPJS dapat melayani publik semakin baik. Salah satu bentuk dukungan adalah dengan memberikan lampu hijau agar tarif Penerima Bantuan Iuran dapat dinaikkan sehingga dapat memberikan nafas segar kepada lembaga asuransi negara yang baru berdiri ini.
Bicara pada kesempatan yang sama Wakil Ketua BURT Novita Wijayanti menyebut layanan asuransi kesehatan bagi pejabat negara termasuk anggota DPR diharapkan dapat mendukung kinerja. Layanan RS provider juga dapat memberikan rasa tenang terutama bagi anggota dewan yang tidak membawa keluarganya ke Jakarta.
"Anggota dewan tenang bekerja karena anak atau istri yang mungkin tidak ikut ke Jakarta juga mendapat perlindungan asuransi," tutur dia. Wakil rakyat dari FP Gerindra ini juga meminta pihak manajemen RS menyampaikan laporan tentang kendala program yang dilaksanakan oleh BUMN Jasindo ini.
Dalam penjelasannya Direktur RS Woodward dr. Merdy C. Kumaat, MHA menjelaskan pelayanan BPJS di rumah sakit yang dipimpinnya sedang dihentikan sementara. Salah satu penyebabnya adalah temuan pemberian obat paten yang tidak didukung BPJS.
"Saya harus mengakui ada salah pemahaman tetapi sekarang kita sedang berupaya membuka kembali layanan BPJS di rumah sakit ini, prosesnya sedang berlangsung. Sudah sejak lama pasien Askes sudah menjadi pelanggan kami, ketika BPJS tidak ada mereka bertanya-tanya," kata dia.
Ia juga memandu Tim Kunjungan BURT untuk melihat langsung fasilitas RS diantaranya CT Scan dan UGD. Menurutnya fasilitas kedaruratan di RS ini sudah cukup memadai, apalagi seluruh perawat diharuskan lulus pendidikan khusus. Apabila ada pasien yang perlu dirujuk ke RS yang lebih lengkap, pihaknya sudah berpengalaman dalam mengelola transportasi udara menuju RS di Makasar bahkan Singapura. (iky) foto: ibnur/parle/hr