Kemenristek dan Dikti Dituntut Kembangkan Knowledge Berbasis Desa
10-06-2015 /
KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP Mercy Criesty menilai titik pertumbuhan di suatu negara sekarang ini berbasis desa. Oleh karena itu, Kementerian Riset dan Dikti harus mampu mengembangkan studi lapangan (field study) yang mampu meningkatkan kemampuan dan kapasitas di pedesaan.
"Titik tumbuh pertumbuhan sekarang ini berbasis desa namun kita tidak punya field study seperti halnya pemerintah Australia banyak menghimpun knowledge study berbasis desa,"jelas saat Raker dengan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya W. Yudha, di Gedung Nusantara I, Rabu, (10/6).
Dia menambahkan, perlu disusun semacam knowledge study ebagai langkah dekonstruksi atau sebuah lompatan besar yang bisa dimulai dari Kemenristek.
"Malaysia saja sudah mulai merajut membangun pengetahuan baru, mereka bahkan sudah memiliki skenario planning yang luar biasa dan diterapkan sampai 2050,"ujarnya.
Menurutnya, pada tahun 2025 diperkirakan energi di Indonesia akan habis dan nantinya akan terjadi perang perebutan energi diakibatkan pertumbuhan penduduk yang semakin melonjak. "Ini hanya sebagai sumbangan pemikiran saja, jadi perlu langkah atau visi kedepannya,"jelasnya.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB Syaikhul Islam mengatakan, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi harus segera melakukan inventarisir inovasi teknologi asli anak negeri. "Kita akan mensuport dari sisi anggaran atau dana optimalisasi yang ada di Kementerian,"paparnya. (Sugeng) Foto: Naefuroji/parle/od