Komisi I Dukung KPI Kembangkan Rating TV

10-06-2015 / KOMISI I

Komisi I DPR RI menilai positif upaya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengembangkan riset dan peringkat untuk setiap televisi di seluruh tanah air. Langkah ini diharapkan pada saatnya dapat menjadi rujukan sekaligus sebagai penyeimbang terhadap ketergantungan pada satu lembaga pemeringkat.

 

"Saya apresiasi pelaksanaan rating nasional KPI yang kita harap dapat mencuri perhatian TV swasta. PR dari KPI adalah harus mampu menyaingi Nielsen yang sekarang menjadi acuan TV swasta. Saya percaya KPI punya acuan yang berbeda," kata anggota Komisi I Irine Yusiana Roba Putri dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/6/15).

 

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini meyakini dengan dukungan Ikatan Sarjana Komunikasi di sejumlah daerah di tanah air upaya ini akan membuahkan hasil bagi peningkatan kualitas siaran televisi. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Maluku ini mengaku prihatin dengan produk siaran televisi yang saat ini terjebak panduan rating yang salah.

 

Bicara pada kesempatan yang sama anggota Komisi I dari Fraksi Partai Gerindra Elnino M. Husein Mohi juga menyampaikan dukungan yang sama. Ia memimpa Pimpinan KPI mengajukan anggaran untuk mendapat dukungan dari dewan.

 

"Berapa dana yg dibutuhkan KPI untuk bisa memantau seluruh siaran TV dan media penyiaran yang ada di Indonesia. Bisa tidak KPI melakukan itu, sampaikan rangcangannya kepada DPR, kita siap mendukung," tandas wakil rakyat yang mengaku sudah lama tidak lagi menonton siaran televisi nasional karena prihatin dengan muatan programnya.

 

Menjawab hal ini Ketua KPI Judhariksawan mengatakan pelaksanaan survey dan penetapan peringkat ini tidak hanya bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi tetapi juga didukung sembilan universitas negeri di Indonesia. Upaya ini sebenarnya akan diperluas tetapi masih terkendala anggaran.

 

"Dari awal kita ingin mengembangkan riset ini lebih luas tapi karena anggaran 2015 tidak mencukupi maka kami perkirakan pada tahun depan akan lebih luas. Kami harap ini bisa menjadi alternatif rating dan kita posisikan hasil riset ini menjadi panduan penyiaran di tanah air," papar dia. (iky) Foto: Andri/parle/od

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...