Rekayasa Lalu Lintas Tersistematis Diperlukan Hadapi Masa Lebaran
25-06-2015 /
KOMISI V
Dalam menghadapi lebaran 2015 ini, pemerintah diminta melakukan rekayasa lalu lintas dan trafic management yang tersistematis sehingga tidak terulang kemacetan yang luar biasa di jalan Pantura.
"Sampai sekarang kita tidak pernah melakukan rekayasa lalu lintas padahal rekayasa lalu lintas ini menjadi salah satu altearnatif atasi kemacetan,"jelasnya saat Raker Komisi VII DPR dengan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, di Gedung Nusantara, Rabu Sore, (24/6).
Selama ini, lanjutnya, Kepolisian hanya memindahkan jalur yang padat ke jalur alternatif. "Pada tahun 2007, saya pernah merasakan terjebak dan tidak bergerak saat arus mudi karena adanya pengalihan Korlantas yang salah,"paparnya.
Menurutnya, persoalan traffic management sangat di perlukan dalam menghadapi kemacetan menyambut lebaran nanti. "Misalnya saja polisi dilapangan tidak pernah menegur mobil yang melampaui batas kecepatan di tol, karena tol itu didesain adanya kecepatan minimal dan maksimal,"tandasnya.
Dia menambahkan, seperti Tol Cipali jika tidak diatur trafic managementnya hanya akan memindahkan kemacetan di Pantura ke jalur sini. "Pengelola jalan kerap tidak mencantumkan di pintu gerbang rambu-rambu lalu lintasnya, artinya tol belum selesai 100 persen,"paparnya.
Dia mengatakan, kecelakaan yang terjadi dikarenakan kerap kendaraan melampaui kecepatan yang disarankan serta prasarana rambu,. "Kita akui memang masih kurang rambu, perlindungan keselamatan memang belum maksimal ada beberapa titik, seperti pagar keamanan belum ada, sehingga memungkinkan binatang apa saja bisa masuk. Persoalan kecelakaan di Cipali karena kita lalai dalam trafic management,"jelasnya. (Sugeng), foto : riska arinindya/parle/hr.