Komisi V Desak Perbaikan Sistem Angkutan Lebaran
Banyak catatan kritis Komisi V DPR RI menyangkut penyelenggaraan angkutan lebaran 2015. Dari angkutan Udara, laut, dan darat terus dipantau Komisi V. Perlu ada perbaikan sistem manajemen angkutan lebaran yang dilakukan pemerintah pusat dan otoritas angkutan umum.
Walau secara umum, angka kecelakaan lalu lintas selama lebaran mengalami penurunan, namun ada catatan kritis yang disampaikan Komisi V setelah mengamati arus mudik lebaran dan arus balik tahun 2015. Catatan kritis itu menyangkut kemacetan di sejumlah ruas jalan tol, keterlambatan keberangkatan jadwal kereta api, dan kesemrautan di bandara.
“Komisi V mendesak pemerintah meningkatkan peran posko harian sebagai pengendali angkutan lebaran termasuk peningkatan konsolidasi mekanisme atau koordinasi lini pemantau untuk melakukan monitoring dan pengendalian dengan semua posko moda transportasi jalan, kereta api, laut, dan udara, termasuk data base jumlah kasus dan korban yang kami rasakan masih perlu diperbaiki.” Demikian Fary Djemi Francis Ketua Komisi V DPR RI menjelaskan kepada pers dalam konperensi pers, Kamis (30/7), di DPR.
Di sektor angkutan udara, Kementerian Perhubungan, nilai Fary, kurang mengantispasi masalah post major letusan Gunung Raung di Jawa Timur. Banyak penumpang pesawat mengalami penundaan keberangkatan akibat adanya penutupan posko di sejumlah bandara. Untuk angkutan darat, ada masalah di ruas tol dan jalur mudik lainnya yang mengalami kemacetan. “Perlu peningkatan sinergi pemerintah pusat, Korlantas Polri, pengelola jalan tol, dan Pemda agar massalahj kemacetan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” kata Fary.
Kampanye budaya keselamatan berlalu lintas seperti diamanatkan UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjadi keniscayaan untuk dilakukan kepada para pengguna jalan. Ini penting untuk menekan angka kecelakaan. Komisi V, lanjut politisi Partai Gerindra ini, akan mengavaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran dengan para mitra kerjanya. (mh) Foto: Jaka/parle/od