Serapan Anggaran Kemenkeu dan Bappenas Harus Lebih Baik
Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad menilai, realisasi penyerapan anggaran Kementerian Keuangan dan KementerianPerencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional(Kementerian PPN/ Bappenas)sudahcukup baik. Meski ada beberapa temuan BPK yang harus segera diperbaharui.
Demikian ia sampaikan saat rapat kerja antara Komisi XI dengan Menkeu dan Menteri PPN/ Kepala Bappenas, dengan pembahasan utamaterkaitpelaksanaanAPBN 2015, di Gedung Nusantara I, Senin (24/08/15).
PolitikusF-PGini jugamenyarankan agar pemerintah segera mengambil tindakan dalam menghadapi perlambatan ekonomi serta melemahnya nilai rupiah.
Sementara untuk Kementerian PPN/ Bappenas, Fadel meminta peran Bappenas lebih besar lagi dalam membuat strategi memperbaiki kondisi ekomomi makro di Indonesia.
“Karena itu, Bappenas perlu melibatkan lembaga terkait, dalam hal ini Komisi XIDPR RI untuk membuat program yang mengakomodir pikiran yang berkembang di daerah,” saran politikus asal daerah pemilihan Gorontalo itu.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mengatakan bahwa serapan anggaran dari kedua lembaga tersebut cukup baik.
Politikus F-PD ini berharap, serapan anggaran pada tahun berikutnya lebih baik lagi. “Saya mengusulkan agar kementerian yang terkait dengan persoalan keuangan negara perlu melakukan kerja koordinasi,” usul politikus asal daerah pemilihan Lampung ini.
Sebelumnya, Kementerian PPN/ Bappenas dan Kemenkeu secara bersama-sama menyampaikan realisasi serapan anggaran 2014. Bappenas mencapai penyerapan Rp 949,9 miliar atau sebesar 87 persen, sedangkan Kemenkeusebesar Rp18,11 triliun atau 96,38 persen dari target.
Pada kesempatan tersebut, Menkeu menyampaikan, salah satu yang bisa dilakukan saat kondisi ekonomi berat adalah government spending, yakni pemanfaatan APBN dan APBD.
“Pimpinan DPR dan Badan Anggaran telah sepakat pembahasan RAPBN fokus melakukan penguatan struktur APBN dan belanja negara yang bisa menjadi solusi trend keterlambatan pertumbuhan,” kata Menkeu. (sf)