Hubungan bilateral Indonesia-Jerman yang telah terjalin cukup lama dirasa masih perlu ditingkatkan. Hal itu terungkap saat Duta Besar Jerman Norbert Baas berkunjung ke Gedung Parlemen Senayan menemui Ketua DPR Marzuki Alie yang didampingi Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen M.Nadjib di ruang kerja Ketua DPR, Kamis (14/01).

M.Nadjib menilai hubungan kedua negara semakin erat setelah Habibie menjadi Presiden Indonesia. ”Banyak sekali kerjasama yang terjalin antara kedua negara,” katanya.

Selain hubungan yang terjalin antara kedua pemerintahan dan parlemen, lembaga-lembaga yang ada di Jerman juga mempunyai peran dalam harmonisasi hubungan kedua negara. Salah satu lembaga Jerman yang menjalin kerjasama dengan Indonesia adalah Friedrich Ebert Stiftung.

”Kami harap lembaga ini punya peran yang lebih besar di masa mendatang,” harap Nadjib.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa hubungan Indonesia-Jerman khususnya bagi Parlemen kedua negara telah terjalin baik pada DPR Periode 2004-2009. Ada sejumlah kunjungan yang dilakukan kedua belah pihak.

”Kedepan, hubungan Indonesia-Jerman dapat lebih meningkat,” ujar Nadjib.

Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Alie dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang berpenduduk Islam yang paling maju dalam kehidupan demokrasi.

Norbert Baas sendiri dalam pertemuan tersebut memuji perkembangan kehidupan demokrasi di Indonesia dan peran Indonesia di dunia internasional. (bs)