Komisi I DPR RI akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) periode 2015-2020. Agar dapat menemukan kandidat terbaik komisi yang membidangi masalah komonikasi dan informasi ini berharap masukan dari publik.

"Sebelum melakukan fit and proper test kita berharap ada masukan dari masyarakat terkait rekam jejak 15 kandidat ini. Disamping itu sudah dijadwalkan rapat dengar pendapat umum dengan sejumlah pakar, kita juga ingin mendengar penilaian mereka," kata anggota Komisi I Supiadin Aries Saputra di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/1/16).

Ia juga menjelaskan baru saja melangsungkan rapat dengan Panitia Seleksi Calon Dewas RRI untuk memaparkan tentang proses seleksi yang telah dilakukan. Menurutnya hasil kerja panitia cukup baik dan seluruh anggota Komisi I siap untuk memasuki tahapan berikutnya yaitu uji kepatutan dan kelayakan.

Ketika ditanya tentang kemungkinan penundaan proses seleksi sampai pembahasan RUU RTRI (Radio Televisi Republik Indonesia) tuntas, politisi Fraksi Partai Nasdem ini menilai tidak perlu. Ia menyebut apabila amanat undang-undang ialah penggabungan dua lembaga penyiaran ini maka pilihannya ada restrukturisasi.

"Kita tidak perlu menunggu pembahasan RUU RTRI karena tidak tahu kapan bisa diselesaikan. Kalau nanti terjadi penggabungan, itu gampang pilihannya adalah restrukturisasi," papar wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat XI ini.

Berikut daftar 15 kandidat yang terbagi dalam tiga unsur. Frederik Ndolu, Harliantara, Hemat Dwi Nuryanto, La Rane Hafied Gany, Gun Gun Siswadi dan Renaldi Zein mewakili unsur pemerintah. Mewakili unsur masyarakat yaitu Tantri Relatami, Jamalul Insan dan Aba Subagja. Sedangkan Dwi Hernuningsih, Hasto Kuncoro, Maryuni Kabul Budiono, Mistam, Rosarita Niken Widiastuti, dan Sutrisno Santoso mewakili unsur RRI. (iky) foto: andri/parle/hr