Legislator Usulkan Pilkada Serentak Dibiayai APBN

01-02-2016 / KOMISI II

Pembiayaan Pilkada Serentak 2015 yang mencapai 7 triliun dan menggunakan dana APBD menuai kritik dari anggota Komisi II DPR Amirul Tamim (F-PPP). Hal ini membuat pelaksanaan Pilkada menjadi tidak seimbang di beberapa daerah, karena dana APBD likuiditas antar daerah tidak sama.

“Pendanaan Pemilukada sebaiknya berasal dari APBN. Karena dana APBD itu likuiditasnya tidak sama antar daerah.” ujar Amirul Amin yang juga mantan Walikota Baubau, Buton. Padahal tujuan dilakukannya Pilkada serentak adalah untuk efisiensi dan efektivitas anggaran.

Sejauh ini hanya biaya pengamanan dari kepolisian yang sepenuhnya tidak dibiayai oleh APBD. Hal ini memang sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 20015 tentang Pilkada, di dalamnya dimuat bahwa pendanaan Pilkada dibebankan kepada APBD dan dapat didukung oleh APBN. Pemerintah pusat hanya akan menambah atau menambal biaya yang tidak bisa didanai oleh APBD.

Namun menurut Amirul, hal ini membebankan daerah yang memiliki APBD terbatas. Usulan ini mengemuka ketika melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Husni Kamil Manik (Ketua KPU), Muhammad (Ketua Bawaslu) dan Jimly Asshiddiqie (Ketua DKPP) yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi II, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin, (01/02). (hs,mp), foto : rni/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Tunggu Arahan Presiden, Pemindahan ASN ke IKN Tidak Perlu Grasah-Grusuh
12-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad menegaskan pemindahan Aparatur Sipil Negara harus tunggu arahan Presiden Prabowo...
Bahtra Banong Ingatkan Hakim MK Jaga Netralitas dalam Sengketa Pilkada Serentak
09-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong, mengingatkan seluruh hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menjaga netralitas...
Komisi II Siap Berkolaborasi dengan Kemendagri Susun Draf dan NA RUU Pemilu
06-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam...
Perlu Norma Baru untuk Antisipasi Terlalu Banyak Pasangan Capres-Cawapres
04-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyebut DPR dan pemerintah akan mengakomodasi indikator pembentukan norma baru...