Manajemen RS Vertikal Perlu Tingkatkan Kualitas Pelayanan

20-04-2016 / KOMISI IX

Pengembangan Rumah Sakit (RS) Vertikal yang berada dibawah kelola Kementerian Kesehatan sekaligus menjadi rumah sakit rujukan mendapat respon baik dari DPR khususnya komisi IX saat RDPU, di Gedung Nusantara I, DPR, Jakarta (19/4/2016).  

 

Namun, Wakil Ketua Komisi IX, Asman Abnur meminta agar jajaran manajemen RS Vertikal terus meningkatkan kualitas pelayanan dan berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Selain itu juga perlu melakukan sosialisasi secara terus menerus kepada dokter atau para medis lainnya serta melengkapi rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang diperlukan.

 

Anggota Komisi IX DPR, Putih Sari mengatakan rata-rata rumah sakit vertikal kita sudah cukup baik hanya saja sistem manajemen perlu diperbaiki, karena terbukti di setiap rumah sakit terutama yang menjadi rujukan nasional itu masih banyak pasien yang terlantar.

 

“Jadi ada sistem yang tidak berjalan, seperti sistem rujukan antar rumah sakit, sistem informasi rumah sakit yang tidak jelas roadmap nya. Ini harus kita perbaiki ke depan karena rumah sakit vertikal cukup menyimpan perhatian dalam artian untuk alokasi APBN cukup besar tentunya jangan  hanya fisiknya yang dikembangkan,”ujarnya.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengembangan RS Vertikal akan membantu JKN karena merupakan rumah sakit yang mendapatkan prioritas, dan diharapkan pengembangan RS Vertikal dapat mengurangi beban rumah sakit regional karena sifatnya sudah menjadi rujukan nasional.

 

“Tetapi tentunya sistem rujukannya harus berjalan dan berjenjang antar rumah sakit harus berjalan karena kalau tidak keadaannya akan sama seperti ini, pasien akan menumpuk di satu rumah sakit, harus ada terobosan dari pemerintah untuk memperbaiki hal tersebut sehingga yang  namanya pelayanan kesehatan itu tidak hanya cakupannya saja yang universal tetapi juga pelayanannya,”tambahnya. 

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Bambang Wibowo  menjelaskan terkait strategi pengembangan RS Vertikal, yaitu, pertama setiap rumah sakit masterplan, renstra dan RBA yang terkait dan berkesinambungan menggambarkan arah pengembangan RS dan tahap pencapaian serta ukuran keberhasilan. Kedua, Setiap RS mempunyai pelayanan unggulan yang dituangkan dalam renstra RS.

Ketiga, melakukan kerjasama dengan RS LN dan pengakuan mutu oleh lembaga akreditasi internasional agar mampu berkompetensi global, serta disetiap RS dilakukan pengukuran kinerja dan pembayaran SDM berbasis kinerja, dan manajemen mempunyai tata kelola organisasi yang baik dan diukur dengan pencapaian WTP, WBK-WBBM 

Dan Keempat, mempersiapkan beberapa RS vertikal kelas B menjadi A (RS M Djam dan RS Soeradji) yang kelas c menjadi kelas B ( RE Ratatotok). Kemudian, mempersiapkan RS vertikal sebagai holding secara bertahap. Meningkatkan peran sebagai RS rujukan dan pengampunan beberapa layanan unggulan serta peran sebagai pusat penelitiaan dan pendidikan dokter, spesialis, dan tenaga kesehatan lainnya.(rnm), foto: jay/hr.

BERITA TERKAIT
Rp71 Triliun untuk MBG Habis Sampai Juni 2025, Nurhadi: Perlu Dievaluasi Secara Reguler
19-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menekankan pentingnya perhatian bersama antara Pemerintah dan DPR RI terkait anggaran...
Cegah Keracunan Berulang, Alifudin: Perkuat Pengawasan Kualitas Program MBG
18-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin menyoroti adanya kasus keracunan massal yang dialami 50 siswa-siswi di SD...
Dukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Netty Aher: Pastikan Kartu BPJS Aktif
18-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah yang menyediakan pemeriksaan kesehatan...
Irma Suryani Tolak Dana Zakat untuk Makan Bergizi Gratis, Dapat Diambil dari Cukai Rokok
16-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani, tidak sepakat dengan usulan penggunaan dana zakat untuk program makan...