Bendungan Bendo Diorientasikan untuk Air Baku
Bendungan (waduk) Bendo di Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) diorientasikan untuk penyediaan air baku bagi masyarakat selatan Jatim, terutama Ponorogo dan Madiun. Air baku ini kelak bisa dimanfaatkan untuk konsumsi dan irigasi tanaman pangan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana menyampaikan hal tersebut di Ponorogo saat melihat langsung pembangunan Bendungan Bendo, Jumat (22/7/2016). “Bendungan Bendo salah satu proyek startegis pemerintah. Ini bisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di selatan Jatim, khususnya Ponorogo dan Madiun. Bendungan Bendo ini orientasi utamanya adalah penyediaan air baku yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat.”
Dijelaskan Yudi, Pembangunan Bendungan Bendo sempat meleset dari target, karena terkedala perizinan dan koordinasi antarpemerintah. Anggota F-PKS ini berharap, sisa waktu setahun bisa segera dikejar untuk menyelesaikan pembangunannya. Dibutuhkan dana yang cukup untuk Bendungan Bendo tersebut.
“Seperti diketahui, target alokasi Rp 125 miliar tahun 2016 untuk pembangunan bendungan ini tidak bisa terserap, karena beberapa kendala, terutama menyangkut kendala dari Perhutani. Hari ini kami Komisi V mendapat konfirmasi dari Perhutani dan Kemenhut bahwa sudah tidak ada kendala lagi. Ke depan, Ponorogo perlu memanfaatkan semaksimal mungkin air yang ada. Tidak saja air itu dibendung, tapi harus dialokasi ke irigasi-irigasi teknis. Ini harus ditangkap oleh Kemen PUPR dan Direktur Irigasi. Efek lainnya, bendungan ini bisa untuk tenaga listrik dan pariwisata. (mh) foto: husen/mr.