Okky Asokawati Setuju Wacana Dinaikkannya Harga Rokok

24-08-2016 / KOMISI IX

Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati setuju dengan wacana dinaikkannya harga rokok di Indonesia, karena hal ini dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) apalagi di era globalisasi kualitas SDM menjadi taruhan untuk bersaing dengan negara-negara lain.

 

“Selama ini hasil survey oleh Riskesdas maupun Susenas memperlihatkan bahwa banyak keluarga miskin yang anggaran keluarganya lebih banyak untuk membeli rokok bagi bapaknya daripada gizi untuk anaknya,”ujarnya melalui siaran pers yang diterima Parlemantaria.

 

Lebih lanjut, Politisi PPP ini mengatakan, keuntungan dinaikkannya harga rokok, maka cukai rokok atau disebut Sin Tax bisa menambah anggaran untuk kesejahteraan rakyat. Antara lain melalui diperbanyaknya peserta BPJS kesehatan tipe PBI, dengan memasukkan buruh dan petani tembakau. “ Intinya adalah kembali untuk kesejahteraan rakyat,” ungkap Okky.

 

Keuntungan lainnya yaitu para perokok pemula yang usianya masih belasan dan belum bekerja bisa ditekan. Hal ini juga mendidik para keluarga miskin agar dalam penganggaran belanja keluarga gizi bagi anak diprioritaskan.

 

“Penelitian yang dilakukan oleh Prof Hasbullah Tabrani mengatakan manakala harga rokok dinaikkan maka 72 % perokok setuju dan pajak kembali kepada masyarakat,”katanya.

 

Dari aspek ekonomi , sambung dia, dengan perokok yang semakin banyak maka beban BPJS Kesehatan semakin besar, orang menjadi tidak produktif karena penyakit-penyakit  yang diakibatkan oleh ribuan zat berbahaya pada rokok. Pembangunan Republik ini tidak bisa hanya untuk jangka pendek. Pembangunan fondasi harus dibentuk dengan visi ke depan, karena kekayaan suatu negara berada pada SDM yang berkualiatas.
 

Ia menambahkan, tembakau sendiri dikaitkan dengan produksi rokok di Indonesia sebagian besar import. Oleh karenanya produksi tembakau di tanah air dari sisi harga harus turut dinaikkan nilai ekonominya. Petani tembakau juga harus menikmati kenaikan harga rokok ini. (rnm,mp), foto : jayadi maulana/hr.

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...