HUJAN INTERUPSI BUKA SIDANG PARIPURNA PANSUS ANGKET CENTURY
Sidang Paripurna Pengambilan keputusan Pansus Century kembali digelar dan diawali dengan berbagai interupsi yang diajukan oleh beberapa anggota DPR. Interupsi pertama diawali oleh anggota Fraksi Demokrat Ajie Massaid yang meminta agar sidang dapat berlangsung secara damai dan stabil, tidak seperti kejadian sidang paripurna sebelumnya yang berakhir ricuh. Interupsi demi interupsi diajukan oleh sebagian anggota Fraksi yang menyesalkan sikap Marzuki alie dalam memimpin rapat kemarin dan menyarankan agar meminta maaf kepada masyarakat.
Sementara Anggota DPR dari Partai Demokrat Roy Suryo meminta maaf secara kesatria mengaku salah terkait perilakunya pada sidang Paripurna kemarin. “Saya menghimbau agar tidak saling mencari kesalahan tetapi lebih baik secara kesatria mengakui kesalahan yang telah diperbuat,”paparnya saat melakukan interupsi di hadapan sidang Paripurna, yang dipimpin oleh Ketua DPR Marzuki Alie didampingi keempat Wakil Pimpinan, Gedung Nusantara II, Rabu, (3/3) .
Fahri Hamzah dari PKS mengatakan, Pimpinan Sidang jangan mempersalahkan mike yang mati tersebut, kericuhan kemarin merupakan kesalahan pimpinan sidang yang tidak mengindahkan interupsi anggota.
Mohammad Toha dari PKB menegaskan, Pimpinan sidang harus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena kejadian kemarin memberikan citra buruk DPR dimata masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Mulyadi dari Partai Demokrat memberikan dukungannya kepada pimpinan sidang agar rapat dapat berjalan lancar. “Kita harus menjalankan secara baik tata tertib (tatib) yang ada, perlu diingatkan pimpinan, bagi anggota yang melanggar dapat dikeluarkan dari ruangan sidang,”ujarnya.
Selain itu, menurutnya perlu diadakan klarifikasi kepada anggota dewan yang meletakkan kaki di atas meja pimpinan dan melemparkan air ke Ketua Sidang karena ini merupakan salah satu pelecehan dalam sidang.
M. Romahurmuzy dari Fraksi PPP menilai, pendapat akhir sudah tidak diperlukan lagi karena itu dapat langsung melakukan pengambilan keputusan terkait opsi-opsi yang ada. Sejumlah anggota DPR juga menginginkan pimpinan sidang langsung kepada pengambilan keputusan, tidak perlu bertele-tele dan pendapat akhir tiap fraksi tidak perlu dibacakan lagi.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin menambahkan bahwa Sidang Paripurna tidak boleh bertele-tele tetapi langsung kepada permasalahan karena rakyat sudah menunggu dan sudah bosan mendengar pidato. Akhirnya Pimpinan sidang Ketua DPR Marzukui Alie kembali memberikan kesempatan kepada anggota Fraksi untuk menyampaikan interupsi-interupsi, akhirnya rapat tetap dilanjutkan dengan pembacaan pandangan Fraksi-fraksi. (eni) Foto:Iwan Armanias.