Rapat Paripurna DPR menyetujui mantan Hakim Konstitusi periode 2003-2008 Harjono sebagai Hakim Konstitusi pengganti Jimly Asshiddqie di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/2). Rapat Paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR bidang Korindagbang Muhaimin Iskadar, sebelumnya mendengarkan laporan dari Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan. Dalam laporannya, Trimedya menjelaskan proses uji kelayakan dan kepatutan ini berawal dari surat yang diterima Pimpinan DPR dari Mahkamah Konstitusi RI mengenai pengunduran diri Hakim Konstitusi Jimly Asshiddqie.. “Berdasarkan surat tersebut maka Badan Musyawarah DPR melalui keputusannya tanggal 23 Oktober 2008, menugaskan kepada Komisi III untuk menangani proses pembahasan calon Hakim Konstitusi sebagai pengganti Jimly Asshiddiqe,”kata Trimedya. Tahap demi tahap dilalui, dan pada tanggal 12 Februari lalu, Fit and Propert Test dilaksanakan, ada 8 (delapan) calon Hakim Konstitusi yang menjalani tes di Komisi III, 4 (empat) diantaranya pernah mengikuti fit and propert test pada pemilihan lalu. Selain itu, Trimedya menjelaskan bahwa pada saat pelaksaan pemungutan suara, terdapat 5 (lima) anggota Komisi III yang berhalangan hadir, namun berdasarkan keputusan dari Komisi III, hak suara yang bersangkutan tidak hilang dan hak suaranya disampaikan kepada Komisi III melalui fraksi yang bersangkutan, sehingga secara keseluruhan jumlah hak suara dari anggota Komisi III sebanyak 51 suara. “Dari hasil pemungutan suara terhadap 8 calon Hakim Konstitusi tersebut, akhirnya dengan perolehan 26 suara, Dosesn Universitas Airlangga Harjono terpilih menjadi Hakim Konstitusi,”ujarnya. Diakhir laporannya, ia menerangkan, Komisi III menyadari dan memahami bahwa kecakapan dan kemampuan, integritas dan moral calon Hakim Konstitusi merupakan prasyarat penting dalam mewujudkan sosok Hakim Konstitusi yang memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil dan negarawan, serta menguasai konstitusi dan ketata negaraan.(nt)