Kenaikan TDL Memberatkan Masyarakat
Anggota Komisi VII DPR Bobby Adityo Rizaldi (Fraksi PG) berpendapat keinginan PT. PLN (Persero) menaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) terlalu memberatkan masyarakat. Terlebih keuangan PLN per 31 desember 2009, PLN memperoleh surplus laba 10 triliun.
Menurut Bobby, bagi PLN, pendapatan tarif dan subsidi itu hanya cukup menyelesaikan biaya operasi. Karenanya untuk menjaga Compenan mereka atau Debt rasio mereka, PLN juga memerlukan margin.
“Padahal sebenarnya PLN itu mendapatkan 0 margin saja, PLN masih bias survive, karena di postur neraca 2009 surplus laba 10triliun. 7,6 triliun diantaranya berasal dari selisih kurs. Uang cash PLN mencapai 13 triliun,” terang disela-sela RDP Komisi VII dipimpin Wakil Ketua Zainudin Amali (FPG) dengan PLN di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (21/4)
Maka dari itu, kata Bobby, DPR ingin memastikan bahwa tambahan itu memang cukup untuk menambah Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik yang diperuntukkan ke masyarakat, meski Dirut PLN telah menyampaikan berbagai asumsi, seperti untuk belanja bbm, betulin jaringan, sewa genset, sehingga penambahan margin tersebut benar-benar untuk BPP
Dirinya menilai, seharusnya PLN melakukan pembenahan internal, meskipun untuk mempertahankan margin, supaya cost obligasi ini tidak gagal bayar, PLN seharusnya tidak membebankan ke Masyarakat dan juga jangan minta margin terlalu tinggi.
“Tapi kalau semua belanja yang direnacanakan untuk tahun 2010, PLN meminta agar ditutup dari penambahan subsidi, kenaikan serta kenaikan margin, berarti mereka tidak melakukan pembenahan internal,” katanya
Dia mengkhawatirkan, jika permintaan margin serta subsidi PLN ketinggian, nantinya mereka akan klaim sebagai efisiensi kinerja keuangan. “Karena mereka dikasih 5% kalau subsidinya sudah besar, mereka sudah untung. Untuk itu, sebelumnya ia minta keterbukaan PLN, berapa proyeksi neraca mereka di tahun 2010,” katanya
“Saya berharap Panitia Anggaran dan PLN bisa terbuka, sebenaranya PLN sudah untung. Jangan subsidi itu dihitung berapa belanjanya terus nanti untung, lalu mereka klaim sebagai kinerja,” tambahnya
Pada RDP tersebut, Dirut PLN Dahlan Iskan mengutarakan PLN meminta penambahan subsidi pada APBN-P 2010 dari 37,8 triliun menjadi 54,5 triliun, kenaikan margin dari 5% menjadi 8% serta kenaikan tarif dasar listrik yang dibebankan berdasarkan kemampuan daya. (sw)