Kebutuhan BBM, Elpiji dan Listrik Jatim Dipastikan Cukup
Stok BBM, Elpiji dan Listrik untuk wilayah Jawa Timur dalam bulan Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri dapat tercukupi. Demikian dikatakan anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Dirut Pertamina di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (06/06/2017).
“Kita pastikan kebutuhan BBM, Elpiji dan listrik untuk Provinsi Jawa Timur, tidak ada masalah. Kami telah melakukan kunjungan spesifik ke Jawa Timur guna memastikan apakah penyediaan kebutuhan energi masyarakat terutama listrik, BBM dan Elpiji dalam bulan puasa dan menjelang lebaran ini sudah siap atau tidak. Jangan sampai kebutuhan yang begitu penting dan konsumsinya meningkat luar biasa tidak diantisipasi,” ucap Kurtubi.
Untuk listrik di wilayah Jawa Timur kelihatannya sangat memadai, lanjutnya, bahkan suplai listriknya melebihi kebutuhan kalau dilihat dari provinsi. Sebagian dari produksi listrik yang ada di Jatim tersebut juga dialirkan ke Jawa Tengah dan Bali.
“Sistem Jawa – Bali ini sudah terintegrasi meskipun pembangkitnya ada di Jatim tapi setrumnya bisa dikirim ke Jateng maupun Bali. Di Jatim sendiri kapasitas pembangkitnya relatif sangat besar, sehingga Komisi VII merasa confidence bahwa kebutuhan untuk Jatim selama puasa dan lebaran tidak ada masalah,” ujarnya.
Namun untuk wilayah Jatim suplai BBM dan Elpiji masih belum mencukupi, karena Jatim merupakan provinsi yang konsumen BBM dan Elpijinya terbesar di Indonesia diantara provinsi yang lain. Sementara kilang minyak tidak berada di Jawa Timur melainkan di Cilacap Jateng atau di Balongan Jabar. Ada satu kilang yang relatif baru yakni di Tuban itupun produksinya masih kurang.
“Kami berpendapat, memang untuk Jatim dalam jangka panjang harus ada tambahan kilang baru. Sementara dari penjelasan pihak Pertamina menyatakan bahwa untuk stok BBM itu tidak ada masalah. Meskipun kilangnya tidak cukup untuk Jatim, tetapi bisa dialirkan lewat pipa yang dari Cilacap atau Tuban. Demikian juga dengan Elpiji, memang ada sebagian BBM yang juga didatangkan dari Balongan maupun dari kilang Balikpapan Kalimantan Timur,” papar politisi F-Nasdem tersebut.
Kurtubi menegaskan, meskipun BBM itu berasal dari Kaltim, tetapi kebutuhan untuk wilayah Jawa Timur itu harus diantisipasi. Stok yang ada ditangan dapat dipergunakan untuk jangka beberapa hari.
“Kita optimis Pertamina akan bisa menanggulangi, tetapi dengan catatan tidak ada masalah dalam pengapalan baik yang BBM maupun Elpiji. Karena bisa saja terpengaruh faktor lain seperti ombak besar dan sebagainya sehingga terhambat dalam penyaluran, oleh sebab itu kita harus mengantisipasinya, dan perlu melakukan persiapan-persiapan,” tandasnya. (dep,mp) Foto : Ryan/Jk