Perlu Perbaikan Operasional KA dan Bus Untuk Mudik Lebaran 2018
Sejumlah anggota Komisi V menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan instansi terkait lainnya yang telah membantu lancar dan suksesnya arus mudik dan balik lebaran bulan Juni 2017 lalu. Kesuksesan tersebut dibuktikan dengan penurunan angka kecelakaan angkutan lebaran yang cukup drastis dibandingkan angka kecelakaan pada tahun 2016.
Anggota Komisi V DPR Rita Zahara di sela-sela Raker dengan beberapa Kementerian dan instansi terkait di Gedung DPR Senayan, Selasa (25/7) mengatakan, dibalik kesuksesan tersebut tentunya masih terdapat catatan serta target yang harus dicapai. Dengan demikian kelancaran dan kesuksesan arus mudik lebaran juga dapat terealisasi pada tahun 2018 mendatang.
Politisi Gerindra dari Dapil I Riau ini mengungkapkan beberapa keluhan masyarakat, salah satunya bagi mereka pengguna jasa KA mengenai kurangnya sosialisasi mekanisme penjualan tiket KA.
“Untuk ke depannya, diharapkan kita bisa membuka akses-akses lain untuk mempermudah masyarakat menemukan cara membeli tiket KA dengan mudah.” harapnya. Rita juga berharap Menhub melakukan penambahan gerbong KA sehubungan dengan padatnya masyarakat yang mudik menggunakan KA.
Selain itu, Rita juga mengungkapkan mengenai melonjaknya harga tiket Bus sejak 3 hari sebelum Lebaran. Bus-bus yang tidak layak pakai juga ternyata banyak yang masih beroperasi. Maka, dia mendesak agar hal tersebut ditinjau kembali supaya perjalanan mudik masyarakat bisa berlangsung lebih aman dan nyaman.
Menanggapi masukan tersebut, Kakorlantas Royke Lumowa yang hadir dalam Raker ini mengharapkan perlu diperbanyak program mudik gratis demi mengurangi kuantitas pengendara motor, sehingga akan tercapai arus mudik lebaran yang lebih lancar, aman, dan nyaman di tahun 2018 mendatang. (unr,mp) Foto: Eno/Jk