TIM KUNKER KOMISI IX DESAK PEMDA PAMEKASAN PRIORITASKAN PELAYANAN KELAS III

25-06-2010 / KOMISI IX

             Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR ke Jawa Timur yang dipimpin Ketua Komisi Ribka Tjiptaning (F-PDI Perjuangan) meminta kepada Kepala Daerah untuk lebih memprioritaskan pembangunan dan pelayanan kesehatan Kelas III. Hal itu terungkap saat Tim Kunker melakukan pertemuan dengan Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Selasa (22/6).

“Pelayanan kelas III diprioritaskan saat meminta APBN,” tegas Ribka Tjiptaning.

Selain mendesak Pemerintah Daerah Pamekasan untuk lebih memprioritaskan pelayanan kelas III, Ribka berharap di wilayah itu dapat dibangun rumah sakit tanpa kelas.

Pembangunan rumah sakit tanpa kelas diharap dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat ekonomi lemah. Dengan demikian tidak ada lagi kekuatiran bagi masyarakat bawah yang ingin mendapat layanan kesehatan.

“Rumah sakit tanpa kelas di Pamekasan diharapkan dapat menjadi pilot project rumah sakit tanpa kelas di Indonesia,” kata Ketua Tim Kunker Ribka Tjiptaning.

Anggota Tim Kunker Nursuhud (F-PDI Perjuangan) meminta supaya Pamekasan dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya. Pelayanan itu diharapkan dapat menjangkau masyarakat setempat sampai ke tingkat desa.

Nursuhud berharap dalam memberi pelayanan kesehatan, pemerintah setempat dapat menyiapkan tenaga kesehatan seperti dokter umum dan dokter ahli. “Persiapan tenaga kesehatan dilihat dari jenis penyakit,” katanya.

Lebih jauh, Nursuhud menegaskan bahwa Komisi IX akan berupaya menyanggupi usulan Pemerintah Daerah Pamekasan dalam pemenuhan kebutuhan alat-alat kesehatan. “Kami akan mendukung usulan untuk pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan Kabupaten Pamekasan,” katanya.

Hal senada diungkap Abdul Aziz Suseno (F-PKS) yang meminta supaya Bupati Pamekasan dalam pertemuan dengan Komisi IX menyampaikan kebutuhan bidang kesehatan di wilayahnya. “Jangan ragu meminta kebutuhan dibidang kesehatan,” katanya.

Sementara itu Bupati Pamekasan Kholilurrahman menjelaskan di wilayahnya jumlah Puskesmas telah mencukupi untuk memberi pelayanan bagi seluruh warga. Bahkan hingga poliklinik ditingkat desa, Pamekasan mampu memberi pelayanan bagi warganya.

Namun demikian, Bupati Pamekasan menjelaskan bahwa rumah sakit di wilayahnya membutuhkan alat cuci darah dan CT Scan.

Dalam hal meningkatkan keterampilan warganya, Pamekasan telah membangun gedung semacam Balai Latihan Kerja (BLK). Hal itu sebagai salah satu cara pemerintah setempat menekan angka kemiskinan dengan memberi keterampilan bagi warganya. Pamekasan sendiri merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang cukup banyak mengirimkan TKI ke luar negeri. (bs)foto:bs/parle/ry

 

 

BERITA TERKAIT
Hubungan Baik Indonesia-Malaysia Harus Jadi Dasar Penuntasan Kasus Penembakan PMI
29-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR, Surya Utama alias Uya Kuya, menyayangkan insiden penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia...
Tidak Semua Jenis Serangga Aman Dikonsumsi, Kepala BGN Harus Hati-Hati Usulkan Wacana
29-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin meminta agar usulan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang...
Nurhadi Kecam Penembakan Lima Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
29-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi mengecam tragedi penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan...
Transformasi BP2MI Jadi Kementerian, Kurniasih Dorong Perlindungan PMI Lebih Maksimal
24-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mendorong semakin baiknya perlindungan Pekerja Migran Indoensia (PMI) seiring perubahan...