Aktor Intelektual Sindikat Saracen Harus Diungkap

24-08-2017 / KOMISI I

Sindikat yang tergabung dalam grup ‘Saracen’ di Facebook mengunggah konten ujaran kebencian dan berbau SARA telah dibekuk Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Grup yang telah beraktivitas sejak November 2015 itu memiliki sejumlah anggota dengan struktur seperti organisasi. Aktor intelektual di balik pengoperasian sindikat ini harus ditangkap.

 

“Kita berharap aktor yang lebih besar dapat ditemukan. Apakah dia berdiri sendiri di Indonesia, atau ada aktor dari luar Indonesia yang mengendalikannya. Kalau itu benar, itu kita sebut proxy war, yakni bagaiman perang siber menggunakan boneka,” tegas Anggota Komisi I DPR RI Supiadin Aries Saputra, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8/2017).

 

Supiadin menilai, sindikat Saracen merupakan boneka yang menjadi bagian dari proxy war. Saracen mengeluarkan berbagai konten yang dibagikan kepada anggotanya untuk mengganggu Indonesia, dan membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat. Anggota dari sindikat itu yang menyebarluaskan konten atau berita hoax itu.

 

“Selama ini kita ‘berhasil’ dipecah belah oleh kelompok ini. Mereka menyebarkan berita yang sifatnya mengadu domba. Ini menjadi benar, bahwa anggapan dan perkiraan kita menjadi kenyataan, bahwa ada aktor intelektual yang bermain di media sosial,” imbuh politisi Fraksi Nasdem itu.

 

Politisi asal dapil Jawa Barat itu pun mengapresiasi Polri yang telah berhasil mengungkap sindikat ini. Ia juga berharap, mitra kerja Komisi I DPR seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS), hingga Badan Siber dan Sandi Nasional dapat mengungkap hal yang sama.

 

Diketahui, anggota sindikat Saracen sudah menyiapkan konten yang akan mereka publikasikan. Konten tersebut baru akan diunggah jika ada pemesan yang membayar. Mereka memilki ribuan akun untuk memposting meme atau tulisan berbau ujaran kebencian dan SARA. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap tersangka berinisial JAS (32), MFT (43), dan SRN (32).  (sf,mp) foto: azka/od.

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...