KOMISI X DPR RI PRIHATINKAN SARANA OLAHRAGA SUMUT
Komisi X DPR RI prihatin kondisi saran prasarana olah raga di Sumatera Utara (sumut) yang disinyalir mengakibatkan merosotnya prestasi olah raga di Sumut. Untuk Komisi X DPR meminta Pemerintah Propinsi Sumut untuk mengembalikan prestasi olahraga daerah ini.
Demikian disampaikan anggota komisi X DPR RI Harry lontung Siregar usai melakukan dialog dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (KADISPORA SUMUT) Parlautan Sibarani, saat melakukan kunjungan kerja di Sumut yang dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI , Mahyuddin, Senin 22/6/10.
Sumut yang dahulu sempat dijuluki gudang atlet sekarang prestasi oleh raganya sedang terkubur. Untuk itu Herry meminta agar Pemerintah Propinsi Sumut khusus Kadispora tidak hanya memikirkan sarana , tapi juga harus memikirkan bagaimana caranya membina dan membenahi prestasi olahraga Sumut.
“Kami komisi X DPR RI pasti akan menindaklanjuti masalah Sumut kepada Menteri terkait. Kita cari solusinya, kalau nantinya menteri pemuda dan olahraga memasukkan dalam anggaran akan kita dukung,” ujar herry.
Sementara itu pada kesempatan ini Ketua Komisi X DPR RI Mahyudin yang juga sebagai pimpinan kunjungan kerja komisi X ke Sumut, mengemukakan bahwa saat ini DPR RI mematok target kepada kontingen Indonesia untuk menjadi juara umum SEA Games 2011 yang akan dilaksanakan di Jakarta. “Saat ini Koni sedang mempersipakan atletnya. Kita berharap gelar juara umum dapat di raih,” ujar Mahyudin.
Menanggapi keprihatian anggota dewan ini, Kadispora Sumut Parlautan Sibarani mengakui bahwa saat ini kondisi sarana olahraga di Sumut ketinggalan dengan daerah lainnya, bahkan Stadion Teladan sudah tidak layak menggelar pertandingan nasional maupun internasional.
Menurutnya saat ini pemerintah Propinsi Sumut sedang membenahi saran-prasarana olahraga di Sumut, diantaranya adalah membangun satu atau dua fasilitas olahraga yang dapat dimanfaatkan banyak cabang olahraga seperti pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) yang telah dirintis sejak era Gubernur Rizal nurdin yang kini pembangunannya sudah mencapai 60%. (LSS)