Komisi X DPR RI Kunjungi Situs Purbakala Trowulan
Pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2009-2010. Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI yang membidangi, pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan ini, dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X, Heri Akhmadi mengunjungi situs Trowulan, di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Anggota Komisi X yang ikut serta dalam rombongan, Parlindungan Hutabarat (FPD),Gede Pasek Suardika (FPD),Venna Melinda (FPD), Angelina Sondakh (FPD), Hj.Harbiah Salahuddin (FPG), Selina Gita (FPG), Puti Guntur Soekarno (FPDIP), Soewarno (FPDIP), H. Raihan Iskandar (FPKS), Mardiana Indraswati (FPAN), Reni Marlina (FPPP) dan H.Abdul Hamid Wahid (FPKB).
Pada kesempatan tersebut ketua tim, Heri Ahmadi mengatakan, kedatangan rombongan ini dalam rangka rencana pembebasan lahan di sekitar Balai Pelestarian Perlindungan Purbakala ( BP3 ) Trowulan “. Menurutnya, guna membuka peninggalan Kerajaan Majapahit, lahan yang dimiliki negara memang masih sangat minim. Sejumlah arkeolog menyebut jika peninggalan Kerajaan Majapahit seluas 112 kilometer persegi. Sementara saat ini masih banyak lahan yang menjadi milik warga sehingga belum dapat dilakukan penelitian atau penggalian situs.
“Untu pengembangan wilayah pembangunan ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi, Kabupaten Mojokerto dan nantinya lahan yang ada di sekitar BP3 Trowulan seluas 112 meter persegi tersebut akan segera dibebaskan " paparnya. "Lahan yang dibebaskan nantinya akan mejadi area khusus," Tegasnya
Anggota Komisi X DPR RI, Angelina Sondakh menambahkan, proyek pemugaran sejarah kerajaan terbesar nusantara tersebut sudah direncanakan. Bahkan, sudah ada hitungan angka untuk menyelesaikan proyek ini. Menurutnya, dibutuhkan anggaran sebesar Rp156 miliar guna menuntaskan penyelamatan aset sejarah itu. "Kita tidak bisa pastikan berapa tahun anggaran itu bisa dipenuhi. Yang jelas kita berupaya secepatnya, agar situs penting bisa diselamatkan," tambahnya.
Anggaran sebesar R 156 miliar itu kini diperjuangkan Komisi X DPR RI untuk masuk dalam APBN 2011. Selain itu, pemerintah pusat sudah membebaskan lahan yang dianggap penting, untuk penggalian dan pembebasan lahan akan dimulai dari lokasi yang berdekatan dengan lokasi proyek pembangunan Pusat Informasi Majapahit (PIM). Heri Ahmadi menegaskan, di lokasi tersebut banyak peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih tersembunyi dan perlu diselamatkan. "Informasinya, di daerah dekat PIM, ada kanal-kanal kuno. Nah ini juga harus diselamatkan. Prioritasnya memang di lokasi berdekatan dengan PIM, " tukasnya.
Setelah melakukan rapat dengan pihak BP3 Trowulan, rombongan mengunjungi lokasi pembangunan Pusat Informasi Majapahit (PIM) yang beberapa waktu lalu ditutup karena kontroversi proses pengerjaan proyeknya justru merusak situ bersejarah.Ton/Tvp/Ton.