PKS Desak Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan TDL
Anggota Komisi IX DPR RI dari FPKS Chairul Anwar mengatakan, PKS menolak kenaikan harga Tarif Dasar Listrik (TDL). Karena daya beli masyarakat masih rendah dan Kenaikan tersebut dikhawatirkan memicu PHK oleh perusahaan yang terimbas kenaikan tersebut. “Untuk itu, pemerintah harus mempertimbangkan kembali keputusannya menaikkan harga TDL,”paparnya disela-sela kunjungannya ke Provinsi Riau baru-baru ini.
Politisi PKS asal dapil Riau I ini menambahkan, dengan adanya kenaikan TDL per Juli tahun ini cukup menyulitkan beberapa industri dalam negeri. Adanya kenaikan listrik 10 % pada industri tekstil, elektronik dan barang rumah tangga, menyebabkan banyak industri mengalami penurunan produksi sebesar 10-15 %.
“Kenaikan harga listrik akan berdampak pada tingginya biaya operasional. Bahkan menurut Apindo kenaikan listrik bagi industri akan mencapai 80%. Untuk menghindari kerugian, banyak perusahaan terpaksa harus melakukan efisiensi dengan melakukan rasionalisasi terhadap karyawan,” ungkap Chairul Anwar.
Dampak lain dari kenaikkan TDL, lanjut Ketua DPP Wilda Sumatera ini, adalah melemahnya daya beli para pekerja karena ikut naiknya harga bahan pokok. Hal ini sangat dirasakan bagi para pekerja yang upahnya masih rendah.
“Sudah dipecat, harga sembako naik pula. Belum lagi upah yang mereka dapatkan masih jauh dibawah nilah KHL (Kebutuhan Hidup Layak),” katanya.
Oleh karena itu, Chairul Anwar meminta kepada Pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pemberlakuan kenaikan TDL. Apabila kenaikan TDL tidak bisa ditangguhkan, pemerintah harus memberikan solusi bagi Industri agar dampak buruk dari kenaikan TDL tersebut (PHK dan kenaikan harga-harga bahan pokok) tidak terjadi.
“Pemerintah harus menjamin agar perusahaan tidak melakukan PHK karena meningkatnya biaya operasional perusahaan yang disebabkan naiknya harga TDL,” terangnya. (si)