Peran Ketahanan Keluarga, Jaga Kultur Siber Sehat Generasi Milenial

08-11-2017 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat. (Foto : Jaka/andri).

 

Anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mensosialisasikan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

 

Adang Sudrajat memberi perhatian khusus pada masalah ketahanan keluarga untuk mengendalikan perilaku generasi muda dalam beraktivitas di sosial media.“Kita merasakan kultur siber di tengah masyarakat yang terjadi saat ini cukup menyesakkan, karena tampak masih rendah dalam hal menjaga keamanan, kenyamanan dan keadilan diantara sesama penggunanya. Di jendela maya tersebut bebas diumbar semua hal hingga yang melanggar norma norma agama sekalipun dan seringkali tidak mengenal waktu sehingga memancing penggunanya bahkan mengganggu kehidupan lingkungannya mulai dari keluarga hingga pergaulan yang nyata di sekitarnya”, papar Adang dalam berita rilisnya, Rabu (8/11).

 

Adang menjelaskan bahwa sejalan dengan karakteristik generasi milenial yang menjadikan teknologi sebagai gaya hidup, ekspresif dan eksploratif, komunikasi lebih banyak dengan gadget dan cenderung lebih suka pada yang visual, instan, waktu yang riil, tidak begitu peduli pada privasi dan bersedia berbagi rincian intim tentang diri mereka dengan orang asing dan adanya kultur membuat status aktifitas sehari hari.

 

“Agar generasi milenial ini dalam pergaulannya di dunia maya tetap dapat terjaga agar tidak menimbulkan kerawanan bagi dirinya maupun lebih jauh hubungannya dengan orang lain dalam kehidupan dunia nyata maka perlu adanya penjagaan dan penjagaan yang paling mendasar adalah dari ketahanan yang bermula dari keluarganya sehingga dapat menjaga kultur siber yang sehat,” ucapnya.

 

Ketahanan keluarga yang dimaksud Adang adalah peran penguatan aspek spiritual, kesejahteraan, keamanan atau kenyamanan dan keadilan dimulai dari keluarga oleh orang tua terhadap anak anaknya. Dengan pemahaman dan penguatan aspek aspek ketahanan keluarga tersebut maka masyarakat generasi milenial akan semakin bijak dalam menjalankan kehidupannya baik didunia maya maupun di dunia nyata dan keduanya dijadikan sarana untuk berbuat kebaikan.

 

Hasil dari ketahanan keluarga tersebut adalah setiap anggota masyarakat saat berinteraksi di dunia maya tidak terlepas dari dunia nyata, sehingga sebagai pribadi yang kokoh dengan ahlak yang baik maka akan tercermin dalam perilaku mencari informasi dan berkomunikasi di dunia maya.

 

“Tidak terjadi pribadi yang mempunyai kepribadian ganda, dimana riang gembira di dunia maya dengan visualisasi yang penuh dinamika namun ternyata menjadi pribadi yang “introvert” penuh kemurungan di dunia nyata. Sehingga menjadi pribadi ganda yang membingungkan lingkungannya. Yang bersangkutan dapat menahan diri untuk selalu bersikap positif dalam berinteraksi dengan siapapun,” tutur Adang.

 

Menurutnya, ketahanan keluarga perlu didukung dengan kehidupan keluarga yang terencana agar  empat aspeknya dapat dijadikan target bersama pencapaiannya. Empat aspek tersebut tidak menjadi beban tapi merupakan kebutuhan dari anggota keluarga untuk menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Maka dirancanglah media dan cara agar Empat aspek tersebut dapat mulus terwujud dalam kehidupan keluarga dengan hasil terbentuknya pribadi yang kokoh di era milenial ini. Salah satu program yang utama adalah bagaimana menumbuhkan kultur siber sehat yang terjaga dalam keluarga

 

“Saya berharap, dengan ketahanan keluarga yang kokoh maka karakteristik lain dari generasi milenial seperti generasi yang umumnya ternaungi  karena lahir dari keluarga yang terdidik, multi talenta,selalu yakin,optimis dan percaya diri, keinginan mencapai prestasi, cenderung kolaboratif dan interatif dalam kerja sama tim selain lebih permisif terhadap keberagaman, dibarengi dengan kemampuan mandiri dalam penguasaan teknologi komunikasi dapat dioptimalkan untuk kebaikan dirinya dan lingkungannya tersebut untuk tujuan kebaikan dunia maupun akherat,” pungkas Adang Sudrajat. (dep,mp)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...