Pertamina Harus Redam Kelangkaan Gas 3 Kg
15-12-2017 /
KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir mempertanyakan keresahan masyarakat di berbagai daerah akibat langkanya gas 3 Kg. Akibatnya muncul banyak antrian gas dimana-mana dan menimbulkan banyak spekulasi di media.
Hal tersebut mengemuka saat Tim Kunker Komisi VII DPR mengunjungi PT Pertamina Persero RU VI Balongan yang dihadiri Perwakilan Dirjen Migas KESDM RI, Perwakilan SKK Migas, Direksi PT. Pertamina (Persero), GM Pertamina MOR III dan GM PT. Pertamina (Persero) RU VI di Cirebon Jawa Barat, Kamis sore (14/12/2017).
Peristiwa kelangkaan gas 3 Kg bukan terjadi untuk kali pertama, oleh karenanya politisi Demokrat ini meminta Pertamina segera meredam kelangkaan gas 3 kg dan meninjau ulang regulasi terkait distribusi gas subsidi 3 kg agar lebih terjamin dan merata.
"Saya menemukan sendiri fakta di lapangan ada oknum yang bisa menguasai 15 unit usaha suplai/distributor gas 3 Kg di wilayah tertentu. Monopoli bisnis semacam ini tidak sehat dan bisa memicu permainan harga, kelangkaan dan sebagainya," sergah Nasir.
Oleh karenanya legislator Daerah Pemilihan Kepulauan Riau ini meminta Pertamina untuk memperbaiki regulasi mengenai distribusi gas subsidi 3 kg agar lebih merata, tidak dimonopoli pengusaha tertentu dan menjamin ketersediaan secara konsisten.
Menjawab soal kelangkaan gas 3 kg, Ardhi Mokobombang selaku
Direksi Pertamina menjelaskan bahwa Pertamina sudah mensuplai gas 3 kg di atas kuota subsidi untuk mengatasi isu kelangkaan gas 3 kg di masyarakat.
"Masalah biasanya timbul di pengecer karena mereka dibatasi saat membeli ke suplayernya. Sehingga timbul kepanikan sesaat, ditambah cepat viral sehingga masyarakat melakukan pembelian berlebih untuk stok karena khawatir kehabisan gas 3 kg," paparnya.
Pihaknya akan terus memastikan ketersediaan gas 3 kg dan menghimbau agar masyarakat tidak panik lalu membeli secara berlebihan langkah lainnya kedepan perlu didorong penambahan agen dan pangkalan gas sehingga terjadi pemerataan distribusi gas di masyarakat," tutup Ardhi. (oji,mp)