KOMISI V UNDANG INSTANSI TERKAIT BAHAS KESIAPAN MENJELANG LEBARAN

25-08-2010 / KOMISI V

            Komisi V DPR RI mengundang seluruh mitra kerja terkait untuk menanyakan sejauhmana kesiapan infrastruktur dan angkutan lebaran menjelang arus mudik 2010 yang tinggal beberapa hari lagi.

Data-data yang disampaikan tersebut sangat penting untuk dicocokkan ketika Komisi V DPR mengadakan kunjungan lapangan pada tanggal 27 Agustus mendatang.

Demikian disampaikan Ketua Komisi V DPR Yasti Soepredjo Mokoagow saat memimpin rapat dengar pendapat dengan Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Perhubungan Udara, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Direktur Lalu Lintas Mabes POLRI, dan Dirjen Bina Marga, Rabu (25/8) di gedung Nusantara DPR.

Yasti mengatakan, dalam waktu dekat ini Komisi V DPR akan mengadakan kunjungan lapangan untuk memantau langsung kesiapan infrastruktur menjelang arus mudik lebaran.   

Menurutnya, daerah yang akan dikunjungi adalah Provinsi Lampung, Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Komisi V DPR akan melalui jalan darat dan melihat langsung kondisi jalur Pantura yang menjadi titik rawan kemacetan setiap tahun. Selain itu, Komisi V juga akan melihat langsung kesiapan jalur penyeberangan Merak – Bakauheni.

Melihat jalur Pantura, sampai hari ini masih banyak ditemui jalan-jalan yang berlubang khususnya Pemalang-Tegal, Tegal-Brebes, Batang-Semarang sepanjang 70 km terutama pada ruas jalan Tulis-Gringsing, Kudus-Rembang sepanjang 90 km. Kondisi jalan tersebut masih terdapat kerusakan yang cukup parah. Komisi V berharap sebelum H-10 jalur Pantura sudah betul-betul siap untuk dilalui arus pemudik sehingga tidak memperparah kemacetan jalan.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Ali Mueso mengatakan, Pemerintah mengantisipasi titik berat pengendalian terpadu untuk angkutan darat di 12 provinsi dan 7 lintasan, angkutan kereta api pada 9 Daop dan 3 Divre, angkutan laut di 52 pelabuhan dan angkutan udara di 24 bandara.

Untuk arus mudik tahun 2010 ini diprediksikan jumlah penumpang akan mengalami kenaikan sebesar 6,35 persen, dan jumlah terbesar kenaikan itu masih akan didominasi penumpang dengan sepeda motor.

Suroyo mengatakan, untuk mewujudkan kelancaran dan ketertiban dalam penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini, akan dilakukan pengaturan lalu lintas mulai tanggal 3 September 2010 (H-7) pukul 00.00 WIB sampai dengan H +7.

Menurut Suroyo, pengaturan lalu lintas dilakukan bila terjadi kemacetan lalu lintas pada jalur utama Pulau jawa (jalur Pantura dan jalur Selatan), dengan pengalihan lalu lintas secara dinamis dan situasional terhadap kendaraan angkutan penumpang tidak umum dan angkutan barang ke jalur utama lainnya atau jalur alternatif.

Dia menambahkan, ada berbagai permasalahan yang perlu mendapat perhatian diantaranya adalah terdapat 25 pasar tumpah di ruas jalan utama pada ruas jalan pantai utara Jawa Barat, seperti Pasar Ciasem di Kabupaten Subang, Pasar Gebang di Cirebon Pasar Losari di perbatasan Jabar/Jateng. “Pasar tumpah inilah yang berpotensi menimbulkan kemacetan panjang,” katanya.

Selain itu, katanya, daerah perlintasan sebidang dengan rel kereta api juga berpotensi menimbulkan antrian panjang kendaraan, seperti Pejagan di Kabupaten Brebes, Cicalengka Kabupaten Bandung, maupun Prupuk di Tegal.

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mengantisipasi kemacetan tersebut diantaranya adalah dilarang beroperasinya kendaraan pengangkut bahan bangunan dan kendaraan truk bersumbu lebih dari 2, truk tempelan, truk gandengan dan kontainer mulai tanggal 6 sampai 10 September 2010.

Namun untuk kendaraan angkutan BBM/BBG, ternak, bahan pokok pupuk, susu murni dan barang antaran pos tetap diijinkan beroperasi.

Selain itu, Pemerintah juga memberlakukan pelarangan terhadap mobil barang yang membawa orang dalam bak muatan.

Suroyo menghimbau agar pemudik sebaiknya tidak menggunakan sepeda motor, karena PT Kereta Api telah menyediakan kereta api komunitas motor pengangkut sepeda motor dengan kapasitas 400 motor/KA/hari.

Perihal perbaikan pemeliharaan jalan yang masih berlangsung, dia berjanji akan diselesaikan/dioperasikan pada H-10 (31 Agustus mendatang).

Di akhir penjelasannya, Suroyo menyampaikan intinya prasarana dan sarana transportasi telah siap dan pemerintah daerah akan mendukung selama masa angkutan lebaran. (tt)

BERITA TERKAIT
Waktu Tempuh KRL Kian Singkat, Komisi V Tekankan Aspek Keselamatan dan Kenyamanan Penumpang
02-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Waktu tempuh KRL commuter line bakal terpangkas 5-9 menit seiring diterapkannya Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) baru...
Libur Panjang, Pemerintah Harus Tindak Tegas Pengemudi Truk Lakukan Praktik ODOL
28-01-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko menyoroti praktik pengemudi truk logistik yang kelebihan dimensi dan muatan atau...
Perlu Dikaji, Konsep WFA Potensi Kurangi Kemacetan di Mudik Lebaran dan Nyepi 2025
26-01-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mendukung wacana bekerja dari mana saja atau work form...
Legislator Kalbar Minta Pemerintah Segera Rampungkan Jalan Nasional di Ketapang
25-01-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI, Boyman Harun, mendesak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan...