STPI Curug Diharapkan Penuhi Kebutuhan Tenaga Pilot
Anggota Komisi V DPR RI, Henky Kurniadi (F-PDI Perjuangan)/Foto:Andri/Iw
Anggota Komisi V DPR Henky Kurniadi mengharapkan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten, mampu menghasilkan para lulusan pilot lebih banyak lagi sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja pilot di Indonesia.
"Kita harus bangga ada sekolah tinggi penerbangan di Indonesia yang didirikan pada zaman Soekarno. Untuk itu, saya dari Komisi V DPR RI berharap dan mendorong agar sekolah penerbangan ini dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja pilot di Indonesia," ujar Henky saat mengikuti rangkaian kunjungan kerja ke STPI Curug, Senin (19/2/2018).
Kunjungan ke STPI ini untuk melihat langsung sarana dan prasarana yang tersedia, sekaligus mengetahui hambatan yang dihadapi oleh STPI. "Saat ini pertumbuhan pilot di Indonesia tidak seimbang dengan kebutuhan pilot yang ada," ungkapnya. Lebih lanjut Henky mengatakan, kendala yang dihadapi STPI adalah jumlah pesawat latih yang masih minim. Selain itu, instruktur juga masih kurang.
"Seorang calon pilot memerlukan 150 jam terbang. Masalah lainnya yaitu penyediaan pesawat latih yang dikenakan pajak tinggi," katanya. Menurutnya, beberapa tahun ke depan kita mengharapkan tidak ada lagi pilot asing yang bekerja di Indonesia. "Kita meminta BP SDM dan Kepala Sekolah STPI membuat perencanaan lima tahun ke depan, seperti sarana dan prasarana yang harus dipenuhi agar bisa menunjang aktivitas belajar di STPI tersebut," tegasnya.
Terkait permasalahan tingginya pajak pengiriman pesawat latih, Henky menjelaskan, Komisi V DPR akan mencoba membicarakan persoalan itu dengan pihak terkait, sehingga pajak pembelian pesawat latih dapat diberikan kelonggaran. (andri/sc)