KOMISI II KRITISI EVALUASI KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH

27-09-2010 / KOMISI II

 

            Sejumlah anggota Komisi II DPR mengkritisi evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang disampaikan pemerintah. Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja Komisi II dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang dipimpin Ketua Komisi Chairuman Harahap (F-PG) didampingi Taufiq Effendi (F-PD) dan Ganjar Pranowo (F-PDI Perjuangan), Senin (27/9).

            Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKPPD) yang dilakukan pemerintah menilai pemekaran wilayah berupa provinsi baru lebih baik dibandingkan dengan pemekaran kabupaten/kota.

            Fauzan Syafi’e (F-PAN) mengusulkan supaya Komisi II membentuk tim monitoring EKPPD. Ia juga meminta dilakukan evaluasi terhadap tim yang dibentuk Menteri Dalam Negeri.

            “Netralitas tim dari yang dibentuk Menteri perlu dievaluasi,” katanya.

            Lebih jauh Fauzan menilai bahwa pemekaran wilayah baik provinsi maupun kabupaten/kota diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah tersebut. Selain itu diharapkan setiap daerah pemekaran baik provinsi maupun kabupaten/kota dapat melangsungkan Pemilukada setelah satu tahun dimekarkan.

            Alexander Litaay (F-PDI Perjuangan) mempertanyakan kevalidan evaluasi yang disampaikan pemerintah ke Komisi II DPR. Menurutnya masih ada sejumlah kesalahan fatal yang ada, diantaranya masuknya sejumlah kabupaten/kota di Maluku Utara yang dimasukan ke Provinsi Maluku.

            Ia juga menyoroti evaluasi terhadap Ternate yang mendapat penilaian 0,000. “Apakah tidak ada kegiatan di wilayah itu,” tanyanya.

            Lebih jauh, Alexander Litaay menilai, semestinya ada hubungan antara keberhasilan provinsi pemekaran dengan kabupaten/kota yang ada diwilayah tersebut.

Sementara itu Vanda Sarundajang (F-PDI Perjuangan) menjelaskan bahwa di Komisi IX DPR, dimana pada masa sidang sebelumnya ia duduk di komisi tersebut, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah mengenalkan konsep Kota Terpadu Mandiri (KTM). KTM merupakan wilayah transmigrasi yang diharapkan dapat menjadi embrio bagi daerah otonom baru.

            “Dapat merangsang pembangunan,” katanya.

            Namun demikian, Vanda kuatir KTM dapat menjadi ancaman atau masalah bagi desain besar penataan daerah (Desartada). (bs)

BERITA TERKAIT
Tunggu Arahan Presiden, Pemindahan ASN ke IKN Tidak Perlu Grasah-Grusuh
12-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad menegaskan pemindahan Aparatur Sipil Negara harus tunggu arahan Presiden Prabowo...
Bahtra Banong Ingatkan Hakim MK Jaga Netralitas dalam Sengketa Pilkada Serentak
09-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong, mengingatkan seluruh hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menjaga netralitas...
Komisi II Siap Berkolaborasi dengan Kemendagri Susun Draf dan NA RUU Pemilu
06-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam...
Perlu Norma Baru untuk Antisipasi Terlalu Banyak Pasangan Capres-Cawapres
04-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyebut DPR dan pemerintah akan mengakomodasi indikator pembentukan norma baru...