CPNS Harus Miliki Integritas Tinggi Sebagai Abdi Negara

16-04-2018 / INSPEKTORAT UTAMA
Inspektur Utama Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Setyanta Nugraha.Foto:Kresno/rni

 

Inspektur Utama Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Setyanta Nugraha mengatakan pelatihan dan pendidikan (diklat) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan proses wajib yang harus dilalui CPNS, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan LAN 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaran Pelatihan Dasar Calon PNS golongan III.

 

“Diklat itu wajib untuk mengetahui nilai-nilai dasar sebagai abdi negara. Tanpa mengetahui nilai dasar, PNS hanyalah status tanpa jiwa sebagai pelayan masyarakat yang profesional,” jelasnya di Wisma Griya Sabha Kopo DPR RI, Cisarua, Jawa Barat, Senin (16/4/2018).

 

Totok, sapaan akrab Setyanta menjelaskan, diklat merupakan langkah dalam membangun karakter pegawai berdasarkan nilai-nilai  yang dianut berdasarkan UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu  pelatihan yang diberikan adalah pelatihan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etik Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. 

 

“Nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional  sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan; berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etik publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatan, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasannkorupsi dinligkungan instansi,” jelasnya. 

 

Lebih lanjut Totok menjelaskan, dalam diklat ini juga disampaikan mengenai langkah menjadi sosok PNS yang profesional, melalui beberapa upaya peningkatan, yaitu sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan tanah air. Kompetensi teknis, manajerial serta efisien, efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dalam semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai lingkungan kerja dan organisasi.

 

“Ketika menjadi PNS kita harus totalitas mengabdikan diri kepada institusi, mitra dan masyarakat secara umum. Maka, kontribusi harus lebih besar dari pada kompensasi, perbesar kooperatif dan yang terakhir tingkatkan kompetensi,” jelasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Totok juga menitipkan pesan kepada Pusdiklat dalam memberikan pelatihan dan pendidikan harus menyisipkan sikap menghargai serta menghormati.

 

“Saya merasa CPNS akhir dekade ini mengalami perubahan sikap, yaitu kurangnya rasa menghormati dan menghargai baik senior maupun atasan.  Maka saya sampaikan pesan untuk menjaga dan memelihara sikap sopan santun dan saling menghormati dalam rangka mewujudkan suatu sinergi kerjasama yang baik,” tutupnya. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Inspektorat Utama Setjen DPR RI Terima Sertifikat SNI ISO 37001:2016, Dorong Pemupukan Budaya Antikorupsi
20-11-2024 / INSPEKTORAT UTAMA
PARLEMENTARIA, Jakarta - Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal (Ittama Setjen) DPR RI mencatatkan prestasi membanggakan dengan memperoleh sertifikat SNI ISO 37001:2016...
Teladani Semangat Juang Pahlawan, Tornagogo Sihombing: Setiap Kita Punya Tanggung Jawab dalam Perjuangan
11-11-2024 / INSPEKTORAT UTAMA
PARLEMENTARIA, Jakarta - Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengenang perjuangan...
Inspektorat Utama DPR Gelar Seminar Nasional Peringati Bulan Kesadaran Auditor
31-05-2024 / INSPEKTORAT UTAMA
PARLEMENTARIA, Jakarta - Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema ‘Transforming Audit Culture: Leadership, Ethics,...
Cegah Gratifikasi, Jaga Integritas Jelang Idul Fitri
03-04-2024 / INSPEKTORAT UTAMA
PARLEMENTARIA, Jakarta - Inspektorat Utama (Ittama) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI mengingatkan seluruh pegawai Setjen DPR RI untuk menghindari penerimaan...