Persiapan Asian Games Berimbas pada Pertumbuhan Ekonomi Sumsel
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI M. Prakosa foto : Rizka/mr
Perkembangan perekonomian di Sumatera Selatan triwulan I tahun anggaran 2018 terus menunjukan pertumbuhan yang positif. Realisasi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan sebesar 5,89 persen diperkirakan karena adanya penyelenggaraan Asian Games di Palembang. Komisi XI DPR RI berharap, positifnya pertumbuhan ekonomi ini merata ke seluruh Sumsel.
“Ini karena ada stimulasi dari kegiatan Asian Games yang menyerap banyak dana, konsumsi naik, dan investasi naik,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI M. Prakosa saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Bank Indonesia Sumsel, BPS, BPKP, dan BPK RI di Gedung Bank Indonesia, Palembang, Sumsel Senin (30/7/2018).
Namun politisi PDI-Perjuangan itu mengingatkan bagaimana ke depan pemanfaatannya dari semua barang-barang modal yang diimpor dan dibeli yang saat ini telah diinvestasikan, setelah Asian Games kegiatan hiruk pikuk di tahun 2018 ini usai.
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Bertu Merlas (F-PKB) menyayangkan terjadinya ketimpangan pembangunan antara Kota Palembang dengan daerah sekitarnya. Menurutnya, wilayah di sekitar Palembang juga harus mendapat perhatian.
“Ibarat manusia, Palembang ini wajah yang bersolek, tapi seharusnya badan tangan kaki juga ikut dirawat. Jangan hanya Palembang yang dibangun, tetapi begitu keluar kota sedikit jalanan infrastruktur sudah memprihatinkan,” ungkap politisi dapil Sumsel II itu.
Sementara itu, mengenai pengelolaan Kompleks Olahraga Jakabaring dan Light Rail Transit (LRT), Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sumsel Yohanes H Toruan menyatakan bahwa Kompleks Jakabaring adalah hasil pembangunan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2004.
Kemudian dimanfaatkan untuk Sea Games tahun 2011 dan sekarang memuncak kepada Asian Games tahun 2018. Kemudian rencananya akan terus dipergunakan untuk acara serupa selanjutnya.
“Sampai dengan tahun 2020 sudah dipesan untuk penyelenggaraan lima pertandingan olahraga internasional maupun nasional, yaitu dayung tingkat dunia, voli pantai tingkat dunia, menembak, tenis dan bulutangkis Super Series,” papar Yohanes. Sehingga dengan demikian sampai 2020 pasti sudah ada kegiatan.
Mengenai pengoperasian LRT, salah satu langkah yang diupayakan setelah pelaksanaan Asian Games 2018, pengelolaan LRT Sumsel akan tidak lagi mengandalkan subsidi melalui APBN.
“Adanya kekhawatiran bagaimana LRT digunakan dengan tarif yang terjangkau dan kelancaran pasokan listrik dalam menjalankannya memang ada, tapi kami bertekad pasti mampu melaksanakannya, seperti tantangan pada acara-acara sebelumnya,” tegas Yohanes. (ran/sf)