Komisi VII Soroti Kekurangan Cadangan Daya Listrik Lampung
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Tamsil Lindrung (tengah dari kiri)/Foto:Iwan.A/Iw
Komisi VII DPR RI menyoroti masalah kurangnya cadangan daya listrik di Provinsi Lampung. Padahal Lampung kaya dengan sumber daya alam yang sangat menjamin ketercukupan cadangan daya listrik, seperti tambang batubara dan sumber-sumber mata air. Oleh karena itu, Komisi VII DPR RI meminta kepada PT. PLN Regional Sumatera mengembangkan infrastruktur cadangan daya listrik di Lampung.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Lindrung saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen EBKTE Kementerian ESDM, Direksi PT. PLN, Kadis ESDM Provinsi Lampung, Bupati Lampung Selatan, dan Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Lampung, di Kantor PLTU Tarahan, Lampung Selatan, Senin (26/11/2018).
“Kok bisa terjadi kekurangan cadangan daya listrik di Lampung? Kaget kita mendengarnya. Idealnya cadangan daya listrik mencapai 30 persen. Harus ada pembangunan infrastruktur pembangkit baru pada tahun 2019. Harapan kami, dengan Kunspek ini bisa menjadi bagian dari solusi, sehingga ke depan tidak terjadi lagi gangguan listrik yang mengakibatkan pemadaman listrik,” jelas Tamsil.
Sementara Direktur PT. PLN Regional Sumatera Waluyo Kusdwiharto mengatakan, secara umum cadangan listrik di Lampung sekitar 6 persen. Tentunya cadangan ini sangat tipis, pertumbuhan permintaan listrik setiap tahunnya antara 7-9 persen. Dalam meningkatkan cadangan listrik di Lampung, pihaknya akan membangun transmisi baru dari Sumsel ke Lampung, yakni Gumawang-Kayuagung-Seputih Banyak-Menggala.
Dengan adanya dua transmisi tersebut diharapkan mampu menambah kehandalan pasokan listrik ke Lampung, guna menghindari terjadinya pemadaman listrik di Lampung. Lebih jauh ia mengatakan dalam meningkatkan cadangan listrik di Lampung, awal tahun 2019 pihaknya akan membangun Proyek Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Tarahan yang berkapasitas sebesar 2x100 MW dan akan beroperasi pada tahun 2021. (iw/sf)