Komisi V Apresiasi Ditemukannya CVR Lion Air PK-LQP
Anggota Komisi V DPR RI Anthon Sihombing memberikan keterangan terkait penemuan cokcpit voice recorder (CVR) milik pesawat Lion Air berkode PK-LQP oleh tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI Angkatan Laut (AL) di perairan Karawang.Foto :Runi/rni
Anggota Komisi V DPR RI Anthon Sihombing mengapresiasi dan menyambut positif ditemukannya cokcpit voice recorder (CVR) milik pesawat Lion Air berkode PK-LQP oleh tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI Angkatan Laut (AL) di perairan Karawang, Jawa Barat. CVR ini ditemukan di kedalaman 30 meter, setelah 6 hari pencarian sejak 8 Januari lalu.
Dirinya berharap, ditemukannya bagian dari black box pesawat Lion Air itu mampu menguak penyebab jatuhnya pesawat yang jatuh pada akhir Oktober itu. Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI itu meminta KNKT untuk bersikap netral dan tegas terhadap penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat rute Jakarta – Pangkalpinang tersebut. Mengingat tidak ada toleransi terhadap keselamatan jiwa manusia.
“CVR Lion Air ditemukan sudah bagus sekali, sudah makin terkuak penyebab jatuhnya pesawat Lion Air. Tapi KNKT harus berani, jangan tidak tegas. Kalau memang A penemuannya, ya A yang diumumkan. Untuk safety dan jiwa manusia, tidak ada yang bisa toleransi. Tidak ada toleransi harga tiket kepada keselamatan manusia,” kata Anthon di Ruang Rapat BURT DPR RI, Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Terkait waktu pengungkapan CVR Lion Air, legislator Partai Golkar itu menilai tidak bisa terlalu cepat, mengingat sudah ada aturan yang jelas bahwa CVR harus dibawa ke negara pembuatnya. Hal itu pun disetujui Anggota Komisi V DPR RI Rendy Affandy Lamadjido.
Legislator PDI-Perjuangan itu menilai jika pengungkapan ditargetkan setahun oleh KNKT, maka menurutnya statement tersebut terlalu cepat untuk disampaikan kepada masyarakat. Dirinya pun berharap kepada Pemerintah untuk tidak pro kepada perusahaan penerbangan, karena seharusnya pro kepada masyarakat. Pasalnya, masyarakat yang sudah menjadi korban.
“Artinya di sini kita berharap bahwa pemerintah dalam mengkaji CVR ini betul-betul yang dimunculkan kenetralannya kepada faktor korban, supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Dengan ditemukan CVR ini kita berharap percakapan pilot di detik terakhir dapat mengungkap apa penyebabnya terjadi jatuhnya pesawat itu,” tutup Rendy. (ndy/sf)