Komisi XI Temukan Permasalahan SDM dan Teknologi Penerima KUR di Mojokerto
Tim Kunker Komisi XI DPR meninjau UMKM sepatu penerima KUR, di Mojokerto, Jawa Timur. Foto: Singgih/jk
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan perekonomian Indonesia, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang jumlahnya sangat besar di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya, terkadang menemui sejumlah permasalahan. Salah satunya di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, masih ada permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan minimnya teknologi.
“Di Mojokerto memproduksi sepatu masih manual. Harusnya kalau mau lebih maju harus menggunakan mesin, sehingga mampu memproduksi dengan cepat dan banyak,” ungkap Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Soepriyatno usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI meninjau UMKM sepatu penerima KUR, di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (21/1/2019).
Politisi Partai Gerindra ini berjanji akan menyampaikan kepada perbankan agar masyarakat penerima KUR bisa mendapatkan bantuan peralatan dan teknologi yang lebih modern. “Kalau UMKM ini tidak mendapat dukungan teknologi dan peralatan yang canggih, maka akan sulit bersaing dan mengukir pasar. Dengan menggunakan teknologi dan peralatan yang canggih, maka akan menambah kualitas dan kepercayaan pasar," tegas Soepriyatno.
Dalam kesempatan ini, Komisi XI DPR RI menemukan UMKM sepatu penerima KUR dengan jumlah Rp 50 juta, Rp 350 juta, hingga Rp 400 juta dari perbankan. Soepriyatno juga menambahkan, UMKM sepatu ini merupakan potensi sangat besar yang harus terus dikembangkan. Sehingga diharapkan ke depannya mereka tidak menerima KUR lagi, namun sudah menjadi pengusaha besar.
“Perbankan harus memberikan bantuan dalam bentuk yang lain misalnya berupa bantuan teknologi dan peralatan. Karena dengan teknologi yang memadai, maka akan membantu UMKM di pasaran. Bukan hanya pasar dalam negeri, tapi bisa masuk ke dalam pasar luar negeri,” harap legislator daerah pemilihan Jawa Timur ini.
Sebagaimana diketahui bahwa pada bulan Desember 2018, kredit yang disalurkan perbankan di Jawa Timur sebesar Rp 490,115 miliar, atau naik 10,36 persen dibandingkan dengan Desember 2017 sebesar Rp 444,096 miliar. Penyaluran kredit pada sektor produktif sebesar Rp 353,795 miliar dengan pangsa 72,19 persen terhadap total kredit perbankan di Jatim.
Kredit pada sektor produktif tersebut mengalami pertumbuhan 11,11 persen dari Desember 2017 sebesar Rp 318,431 miliar. Untuk realisasi penyaluran KUR di Provinsi Jawa Timur sampai dengan bulan November 2018 sebesar Rp 19,988 Miliar, tumbuh sebesar 28,17 persen secara year on year (yoy) dan 22,25 persen secara year to date (ytd). (skr/sf)