Inalum Miliki Nilai Strategis

11-02-2019 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani saat mengikuti dialog Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan direksi PT. Inalum, di Kantor PT. Inalum.Foto :Arief/rni

 

Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani mengatakan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang berada di Kawasan Industri Kuala Tanjung, Provinsi Sumatera Utara memiliki nilai strategis untuk pengembangan aluminium. Apalagi, PT. Inalum yang berdiri sejak tahun 1979 yang mayoritas sahamnya dipegang oleh Jepang, sekarang sudah diambil alih 100 persen oleh Pemerintah Indonesia.

 

“Keberadaan Inalum akan menjadai ikon kawasan yang sangat layak diperhitungkan oleh para pelaku usaha yang mengedepankan aspek integrasi bisnis serta aspek kedekatan lokasi dengan pelabuhan,” kata Hamdhani usai mengikuti dialog Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan direksi PT. Inalum, di Kantor PT. Inalum, Sumut, Kamis (07/2/2019).

 

Anggota Fraksi Partai Nasdem itu mengatakan, keberhasilan PT. Inalum patut diacungi jempol, karena beberapa aset-aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah dimiliki oleh bangsa sendiri. Jadi kemampuan pengelolaan maupun pengalihan teknologi sudah bisa ditangani oleh putra-putri Indonesia.

 

“Pengelolahan itu dilakukan secara mekanisasi sistem modern yang tentu implikasinya untuk industri pembuatan otomotif di Indonesia, jadi bahan bakunya diolah kemudian menjadi komponen-komponen otomotif,” imbuh legislator dapil Kalimantan Tengah itu.

 

Di sisi lain, Hamdhani mengkritisi kesulitan yang dihadapi Inalum terkait permintaan pembayaran Pajak Air Permukaan (PAP) sebesar lebih dari Rp 500 milyar per tahun oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Menurutnya, besaran pajak ini terlalu berat untuk ditanggung PT. Inalum.

 

“Sedangkan  industri ini untuk bangsa, dan juga banyak mempekerjakan orang-orang Sumatera Utara. Jadi harus ada solusi untuk menyelesaikan, dan harus ada standar baku pemanfaatan air yang digunakan oleh industri besar seperti Inalum,” tandas Hamdhani. (afr/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...