Komisi VI Tunggu Hasil Revitalisasi PG Mojo

17-02-2019 / KOMISI VI
Tim Kunker Komisi VI DPR RI meninjau kondisi PG Mojo di Sragen, Jateng. Foto: Sofyan/sf

 

 

PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IX mendapat alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun. Rencananya, anggaran itu digunakan untuk revitalisasi Pabrik Gula (PG) Mojo sebesar Rp 225 miliar, revitalisasi PG Rendeng sebesar Rp 225 miliar, dan pembangunan PG baru sebesar Rp 550 miliar. Revitalisasi PG Mojo sudah dimulai, dan dikerjakan oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Anggota Komisi VI DPR RI Martri Agoeng menilai, guna melihat efektivitas PMN yang sudah digelontorkan dari keuangan negara, pihaknya menunggu hasil revitalisasi PG Mojo, termasuk hasil produksinya.

 

“Revitalisasi ini termasuk program baru yang belum pernah ada (di PTPN IX). Kita akan melihat dulu bagaimana hasil dari revitalisasi yang sekarang dilakukan. Kalau ini memang sukses, ya berarti mungkin kita support juga untuk pabrik-pabrik yang lain. Ini evaluasi kita sebagai fungsi pengawasan dan anggaran yang sudah menyetujui PMN untuk diturunkan kepada PTPN IX,” kata Martri saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI meninjau fasilitas PG Mojo, di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).

 

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, untuk melihat hasil revitalisasi PG ini, pihaknya menunggu hasil giling PG Mojo pada Mei 2019 mendatang. Menurutnya, jika hasil rendemen dan serapan tebu dari petani meningkat, berarti bisa dikatakan revitalisasi ini sukses. Hal ini juga bisa diartikan revitalisasi menjadi solusi dalam meningkatkan produksi PG. Namun jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan, berarti revitalisasi bukan solusi bagi produksi gula nasional, justru menjadi pemborosan bagi keuangan negara.

 

“Saya kira itu yang harus kita awasi bersama. Makanya saya pertanyakan, persoalan produktivitasnya apakah benar semata karena dari mesin, pabrik, atau kaitannya dengan produksi tebu dari petani. Itu kan perlu dilihat. Karena yang saya tahu, dari beberapa informasi, produktivitas petani Jawa Tengah memang lebih rendah dari petani Jawa Timur. Itu menjadi PR lagi, bagaimana meningkatkan produktivitas petani, supaya nanti faktor rendemen tidak semata-mata karena dari fungsi pabrik, tapi bahan bakunya juga harus dievaluasi,” analisa Martri.

 

Terkait produksi tebu petani yang menjadi modal PG Mojo dalam menjalankan produksinya, legislator dapil Jawa Tengah V itu menekankan agar PG Mojo mengoptimalkan pembinaan dan pendampingan kepada petani tebu. “Petani (di Sragen) mayoritas memang tidak punya alternatif pilihan untuk pindah tanaman selain tebu, karena memang lahannya memang cocok hanya untuk tebu. Nah, ini harusnya menjadi peluang besar bagaimana membina petani agar produktivitasnya tinggi, sehingga betul-betul memberikan hasil yang terbaik,” saran Martri.

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol mengatakan, dibanding membangun pabrik baru, revitalisasi terhadap PG Mojo menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas. Ia menjelaskan, sebelum direvitalisasi, PG Mojo memiliki kemampuan giling sebesar 2500 ton cane per day (TCD), dan setelah direvitaliasi kemampuan gilingnya akan menjadi 4000 TCD. Saat ini sedang dilakukan penyesuaian, sehingga pada musim giling Mei 2019 nanti, PG Mojo sudah bisa melakukan aktivitas penggilingan.

 

Terkait progress revitalisasi PG Mojo, perwakilan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk menjelaskan, sampai dengan saat ini progres pekerjaan Enginering Procurement and Construction oleh kontraktor EPCC PT. Adhi Karya telah mencapai 95,77 persen. Sementara progres pembayaran sampai dengan saat ini telah mencapai Rp 202,41 miliar. Dalam menjalankan revitalisasi ini muncul kendala dalam sinkronisasi peralatan lama dan peralatan baru. Langkah yang diambil dengan melakukan improvement peralatan dan koneksinya. (sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...