LKBN Antara Dituntut Fokus Pengembangan Printed Media

18-03-2019 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Evita Nursanty. Foto : Arief/mr

 

Anggota Komisi I DPR RI Evita Nursanty menegaskan, kewajiban Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara adalah untuk memberitakan informasi capaian pemerintah yang benar kepada masyarakat. Selain itu, LKBN Antara juga harus fokus terhadap pengembangan printed media, bukan beralih kepada media elektronik. 

 

Sebelumnya Evita mengaku kebingungan terhadap fokus LKBN Antara yang menurutnya tidak jelas, karena tidak sesuai fungsi dan tugasnya. Ia mengingatkan agar LKBN Antara tidak overlap terhadap tugas pokok dan fungsinya sebagai sumber rujukan bagi media lain di Indonesia. Menurutnya, LKBN Antara dulu memiliki posisi luar biasa, sekarang malah menurun.

 

“Dulu, orang kalau mau cari berita yang dicari Antara. Sekarang bagaimana cara kita mengembalikan positioning Antara ini ke depan. Antara tidak boleh overlap, harus fokus terhadap printed media yang sekarang sudah online. Sebaiknya ikuti alurnya,” tegas Evita usai Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut LKBN Antara di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019).

 

Lebih lanjut lagi Evita mempertanyakan kecukupan anggaran serta pemasukan yang didapat oleh lembaga berita nasional tersebut. Bahkan sebelumnya, menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini anggaran Antara masih tersangkut di Kementerian Komunikasi dan Informatika, sehingga tidak seharusnya mereka dapat menjalankan produk tersebut karena tidak jelas peruntukkannya.

 

“Dirutnya mengtakan anggaran mereka  masih nyantel di Kominfo. Saya dari dulu kebingungan di Komisi I ini, sebenarnya status LKBN ini dimana. Anggaran dan pengawasan ada di Komisi I, tapi laporan ke BUMN. Nah ini statusnya harus jelas. Dulu kita punya rencana di RUU Penyiaran kita mau gabungkan LPP itu TVRI, RRI, dan Antara memang idealnya seperti itu,” jelas politisi dapil Jawa Tengah III itu.

 

Komisi I DPR RI melaksanakan RDP dengan Direktur Utama Perum LKBN Antara membahas kesiapan mereka dalam mendukung Pemilu Tahun 2019. Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari (PKS) menginginkan agar LKBN Antara bisa menjadi referensi berita yang paling baik bagi masyarakat, serta dapat memerangi konten berita hoaks yang seringkali muncul di berbagai sosial media. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...