Ketua DPR Serukan Hentikan Kegaduhan Politik Sepanjang Ramadan

06-05-2019 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, foto : jaka/hr

 

 

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengimbau masing-masing kubu kekuatan politik, untuk menghentikan kegaduhan politik sepanjang periode hari besar keagamaan. Bulan Suci Ramadan 1440 Hijriyah tahun ini hendaknya dijadikan momentum pemulihan hubungan baik antar-komunitas yang selama ini berseberangan karena berbeda pandangan politik.

 

“Pemulihan hubungan baik itu hendaknya diawali dengan kesadaran bersama. Kesadaran untuk berhenti menyemburkan ujaran kebencian,  berhenti saling tuduh, berhenti saling ancam, dan tidak lagi membuat pernyataan provokatif,” tandas Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI itu, dalam press release yang diterima Parlementaria, Senin (6/5/2019).

 

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, pada periode bulan suci, semua kekuatan politik patut peduli dan menghormati masyarakat yang sedang  melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Oleh karena itu, agar masyarakat fokus dan khusyuk, ruang publik hendaknya bersih dari segala sesuatu yang berpotensi menganggu kesakralan Bulan Suci Ramadan.

 

“Dua pekan lebih setelah pemungutan suara Pemilu 2019, sebagian masyarakat merasa tidak nyaman, karena ruang publik masih terasa sangat bising. Kebisingan itu disemburkan oleh dua kubu yang paling berkepentingan dengan hasil perhitungan suara Pemilihan Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).  Isu tentang kecurangan terus dihembuskan kedua kubu,” ungkap Bamsoet.

 

Kebisingan itu pun memancing perhatian sebagian publik. Ada yang menanggapinya dengan dengan sikap biasa saja dan ada juga yang terpancing emosinya. Perilaku emosional yang dipertontonkan, kendati hanya dengan pernyataan yang provokatif tak pelak membuat beberapa kalangan merasa khawatir.

 

“Di kalangan akar rumput pun sempat tergoda menyoal isu people power yang diwacanakan oleh kalangan tertentu. Perbincangan tentang hal-hal seperti ini bermunculan karena perang pernyataan tentang kecurangan Pemilu tak pernah reda.  Para tokoh masyarakat sudah menggemakan imbauan agar saling tuduh itu tidak diteruskan. Namun, imbauan itu seperti dianggap angin lalu saja,” tutur Bamsoet.

 

Legislator dapil Jawa Tengah VII ini menegaskan, Bulan Suci Ramadan hendaknya patut untuk dijadikan momentum bagi semua  kekuatan politik. Momentum untuk menahan diri dan membantu masyarakat di berbagai daerah mewujudkan pemulihan hubungan baik antarkomunitas.

 

“Sudah barang tentu tidak akan dipersalahkan, jika masing-masing kubu kekuatan politik terus bergiat mengumpulkan bukti-bukti kecurangan. Namun, setiap temuan hendaknya disikapi dengan perilaku yang elegan, tanpa harus memancing  emosi publik,” pungkas Bamsoet. (pun/sf)

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...