Inspektur Utama DPR RI Setyanta Nugraha. Foto : Tiara/mr

Inspektorat Utama terus memberi pemahaman pengisian lembar kerja evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dan Penilian Mandiri Program Zona Integritas (PMPZI). Salah satunya dengan kembali mengelar sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) kepada jajaran eselon satu di seluruh unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

“Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari sosialisasi dan bimtek yang telah kita lakukan di DPR (Kamis, 9 Mei 2019). Karena ada perbedaan dalam pengisian PMPRB, maka perlu terus dilakukan sosialisasi dan bimtek secara masif,” jelas Inspektur Utama DPR RI Setyanta Nugraha usai membuka sosialisasi dan bimtek pengisian PMPRB dan PMPZI di Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). 

Dijelaskan Totok, sapaan akrab Setyanta Nugraha, perbedaan pengisian PMPRB tahun ini, yaitu pertama, objek evaluasi tahun ini yaitu instansi pemerintah dan unit kerja. Kedua, survei internal dilakukan di organisasi dan integritas jabatan. Terakhir pengungkit melihat hasil dan proses. “Tahun lalu, Objek evaluasi hanya instansi pemerintah. Survei internal dilakukan di organisasi dan pengungkit hanya melihat proses," jelasnya.

Menurut Totok, keberhasilan Reformasi (RB) tidak hanya dilihat dari upaya, tetapi juga hasil yang dirasakan oleh stakeholder. “Stakeholder kita itu Anggota Dewan, pasangan kerja/ mitra kerja dan masyarakat umum yang biasanya adalah pemohon informasi. Nah, kita ini memberikan pelayanan terhadap mereka," jelasnya. 

Adapun tahap pengisian, lanjut Totok, pertama adalah meng-input PMPRB untuk level unit eselon satu. Kemudian, input level organisasi dan inspektorat. Lalu, review hasil oleh Setjen dan BK DPR RI pada tanggal 27 Mei mendatang. Terakhir, hasil penilaian dimasukkan ke dalam profil RB nasional di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). (rnm/sf)