DPR RI Dukung Unifikasi di Cyprus

02-03-2011 / PIMPINAN

  

        DPR RI mendukung terciptanya unifikasi Siprus yang berdaulat dalam bingkai Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

          Pendapat tersebut disampaikan oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie saat menerima delegasi Menteri Luar Negeri Siprus Markos Kyprianou, didampingi oleh Ketua BKSAP Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua BKSAP Nurhayati Assegaf dan anggota Komisi I DPR dari PAN Muhammad Najib, di Gedung Nusantara III, Rabu, (2/3).

          Menurut Ketua DPR, Parlemen Indonesia mengharapkan konsep unifikasi di Siprus berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

          Sementara Ketua BKSAP Hidayat Nur Wahid mengatakan,DPR RI mendorong terciptanya hubungan intensif antar parlemen kedua negara, seperti saling tukar menukar pengalaman dalam mengatasi konflik. misalnya saja pengalaman Indonesia dalam mengatasi konflik di Aceh. dimana berkat peran Parlemen dan pemerintah tercipta resolusi yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat di Aceh. "Kita semua mengharapkan resolusi yang terbaik bagi Siprus yang bersatu,"paparnya.

          Hidayat menjelaskan, hubungan kedua negara sudah berlangsung baik. Bahkan pada berbagai kesempatan sidang, parlemen Siprus mendukung resolusi yang dihasilkan.

          Marzuki mengatakan, DPR mendukung peningkatan kerjasama ekonomi antar kedua negara khususnya pada industri perkapalan. pasalnya, 70 persen wilayah Indonesia terdiri dari perairan. sementara industri perkapalan Siprus sangat maju. "Kita mengharapkan melalui kerjasama ekonomi dapat meningkatkan kualitas hubungan kedua negara,"paparnya.

          Dia menambahkan, hubungan kedua negara sudah terjalin pada berbagai forum parlemen internasional. Karena itu, melalui kedatangan Menlu Siprus diharapkan dapat semakin intensif antara kedua negara dan parlemennya.

          Menlu Siprus mengatakan, saat ini konflik di Siprus sudah di fasilitasi oleh PBB bukan tingkat arbiterasi."Kita masih mencarikan solusinya dan prinsipnya hanya ada satu Siprus,"paparnya

          Menurutnya, Parlemen  Siprus Yunani sudah ada sejak 1960 sementara di Siprus bagian Turki masih kosong. saat ini, hasil unifikasi tergantung resolusi apakah bentuknya akan federal atau tidak. "Kita sangat senang sekali negara parlemen OKI tidak mempersoalkan konflik di Siprus,selain itu, kita semua mengharapkan dukungan unifikasi ini,"terangnya. (si)/foto:iw/parle.

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...