DK PBB Didesak Beri Sanksi Israel atas Penghancuran Permukiman Palestina

25-07-2019 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta Foto : Geraldi/mr

 

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengecam keras tindakan Israel yang menghancurkan permukiman Palestina di Tepi Barat yang terjadi pada Senin 22 Juli 2019. Ia mendorong Pemerintah Indonesia dapat berperan aktif melalui keanggotaannya di Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mendorong lembaga tersebut memberi sanksi kepada Israel.

 

“Israel telah melecehkan dunia, tindakannya ini secara sengaja melanggar Resolusi DK PBB No. 2334 Tahun 2016. Bahkan ini masuk kategori kejahatan kemanusiaan (crime against humanity), salah satu tindak kejahatan HAM berat," jelas Sukamta dalam rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (25/7/2019).

 

Alasan keamanan yang menjadi dalih Israel untuk menghancurkan permukiman Palestina, menurut Sukamta hanyalah alasan akal-akalan Israel yang sebenarnya ingin memperluas wilayah permukiman ilegal Israel di Wilayah Otoritas Palestina. Sebagaimana diketahui permukiman ilegal Israel di Yerusalem Timur bertambah semakin banyak dari sekitar 110 ribu pada 1993 menjadi 620 ribu pada 2017.

 

Lebih lanjut, Sukamta meminta Pemerintah Indonesia yang saat ini menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk segera mendorong lembaga tersebut untuk mengambil langkah-langkah konkret menghentikan tindakan Israel dan memberikan sanksi atas tindakan yang melanggar resolusi tersebut. Selanjutnya DK PBB perlu menekan pihak Israel untuk tidak lagi menggunakan senjata dan juga melakukan tindakan penghacuran permukiman Palestina.

 

Posisi Indonesia di DK PBB, diharapkan politisi PKS itu bisa mendorong dunia internasional lebih kuat memberikan perhatian kepada persoalan Palestina yang telah berlarut-larut selama puluhan tahun. Tekanan dunia internasional juga perlu ditujukan kepada Amerika Serikat yang selama ini selalu ada di belakang Israel.

 

“Saya kira di balik sikap arogan Israel karena ada Amerika Serikat yang mem-backup. Termasuk sikap Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sikap AS ini telah menjauhkan upaya jalan damai di Palestina. Harus ada upaya ekstra keras Wakil Indonesia untuk menggalang dukungan DK-PBB dan dunia Internasional," pungkas legislator asal Yogyakarta tersebut. (hs/sf)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...