Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Arif Wibowo mengatakan selain mengedepankan kemampuan belajar dan keterampilan, pendidikan Indonesia harus mampu membentuk karakter yang tegas dan berguna bagi bangsa serta berjiwa budi pekerti sehingga menjadi jauh lebih baik.

“Pembangunan karakter dan budi pekerti menjadi modal penting dalam kemajuan pendidikan bangsa, tidak hanya tentang kemampuan dan keterampilan saja,” kata Arif saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Baleg DPR RI dalam rangka pemantauan dan peninjauan UUD tentang Sistem Pendidikan Nasional, di Kantor Gubernur Provinsi Bali, Senin (26/8/2019).

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menyampaikan, kualitas pengajar juga menjadi salah satu komponen penting dalam membentuk pribadi yang mumpuni dan unggul di berbagai aspek. “Kualitas pengajarnya juga mempengaruhi dalam membentuk calon penerus bangsa yang unggul,” kesan Arif.

Legislator dapil Jawa Timur IV ini berpendapat anggaran pendidikan di Indonesia khususnya Bali pemanfaatannya masih terbatas. Karena fasilitas belajar lebiih diutamakan ketimbang kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

“Ini kan tentang teknis pengelolaan, harapannya dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang akan kita revisi, pengelolaan anggaran yang masih sangat terbatas, kedepannya menjadi jauh lebih baik. Serta akan fokus terhadap urusan yang penting tidak meyangkut terhadap hal-hal bersifat teknis,” imbuhnya.

Arif berharap, dengan dukungan teknologi yang modern, pendidikan Indonesia harus mengutamakan pembentukan karakter yang tegak dan berbudi luhur serta setia kepada Ideologi Pancasila. “Seperti kata pendahulu kita pendiri bangsa ini, pendidikan harus mengutamakan pembentukan karakter serta setia kepada Ideologi Pancasila, sehingga Indonesia akan menjadi negara yang jauh lebih baik,” tutup Arif. (tn/es)