Mayoritas Fraksi Setuju Gedung Baru DPR

07-04-2011 / PIMPINAN

Hasil rapat konsultasi pimpinan DPR, BURT, dan Fraksi akhirnya memutuskan pembangunan gedung baru DPR dilanjutkan. "mayoritas Fraksi menyetujui pembangunan gedung yang tidak setuju yaitu Fraksi PAN dan Gerindra,"kata Wakil  Ketua DPR Anis Matta saat konferensi pers gedung baru, Kamis, di gedung Nusantara II, (7/4).

Pada rapat konsultasi 19  Oktober 2010, lanjut Anis, semua fraksi menyetujui gedung baru sementara pada rapat konsultasi sekarang ada 2 fraksi menolaknya.  "Alasan mayoritas menyetujui gedung baru karena semua kritikan masyarakat sudah di proses pada rapat konsultasi oktober tahun lalu, mulai dari efisiensi dan sebagainya,"paparnya.

Untuk efisiensi anggaran, terangnya, DPR akan mengkonsultasikan kembali dengan Kementerian PU. "Apabila masih mungkin efesiensi kita akan lakukan dengan PU jadi mereka yang memutuskan harga terakhirnya,"jelasnya.

Sementara Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan. rapat konsultasi pimpinan juga memutuskan bahwa persoalan gedung baru DPR tidak akan dibawa ke paripurna.

Menurut Marzuki, apa yang direncanakan didalam  APBN harus mempertimbangkan berbagai aspek yang sifatnya urgent. "Kita  menyadari adanya pertimbangan sarana pendukung dengan catatan mengedepankan efisiensi dan optimasi anggaran,"paparnya.

Dia menambahkan, sebagai penanggung jawab biaya harus menanyakan kepada Pekerjaan Umum (PU). " Apakah ruang ini diatas standar atau tidak, murah, mahal atau sangat mahal maupun  optimal, itu semua merespons pidato Presiden mengenai pembangunan gedung,"jelasnya.

Menyoal statement yang menyatakan menolak gedung apabila ada Fraksi yang tidak setuju, Marzuki mengatakan, dirinya memang pernah menyampaikan hal tersebut secara resmi pada tanggal 19 oktober tahun lalu. "saya sampaikan karena memang tidak ada polemik saat itu di ranah publik, itu ada dokumennya semua fraksi menyetujui,"paparnya.

Bahkan, paparnya, Gerindra yang dahulu setuju juga mengakui sudah melihatnya, karena memang sudah berlanjut maka kalimat itu sudah tidak berlaku lagi.

Persoalan desain, jelas Marzuki, sudah ada dari tahun 2008 dengan perancang Yodya Karya. "Yang jelas kita ingin harga yang sebaiknya untuk bangsa dan negara,"terangnya. (si)

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...