Peneliti Disarankan Tidak Hanya Ikuti Jurnal Internasional
Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris. Foto : Azka/Man
Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris berharap, para peneliti dari Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) tidak hanya mengikuti jurnal-jurnal internasional. Mengingat di Indonesia sendiri sudah memiliki jurnal-jurnal yang juga diakui oleh kalangan internasional seperti Jurnal Arjuna dan Shinta.
“Saya masih ingat, saat bapak diundang dalam rangka penyusunan UU Sisnas Iptek, Bapak termasuk yang tidak setuju banyaknya jurnal-jurnal internasional, kita bayar ke sana. Kita (Indonesia) sendiri juga punya jurnal nasional yang diakui internasional seperti Jurnal Arjuna dan Jurnal Shinta. Sehingga buat apa lagi jurnal internasional,” ujar Andi saat Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Ristek/BRIN, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di ruang rapat Komisi VII, Senayan Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Politisi dapil Sulawesi Selatan II ini menambahkan, tidak sedikit dosen atau peneliti yang hanya mengejar jurnal, tanpa membuat sebuah penelitian yang benar-benar dibutuhkan masyarakat dan negara atau yang lebih bersifat problem soulving.
Pada kesempatan itu, ia berharap Kemenristek juga memperhatikan peneliti-peneliti dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Pasalnya kebanyakan dari peneliti di Perguruan Tinggi Swasta tidak bisa menikmati Pusat Unggulan IPTEK (PUI) dan Science Techno Park (STP) yang dibentuk pemerintah. Ia berharap ada desk khusus di Kemenristek yang melakukan bimtek sehingga PUI, dan STP bisa dinikmati dan dilakukan oleh Perguruan Tinggi Swasta.
“Di Bone, Sulawesi Selatan yang merupakan dapil saya sendiri, ada lima perguruan tinggi swasta. Tapi mereka tidak punya akses untuk ke PUI dan STP. Seandainya mereka mengajukan proposal, pasti bapak-bapak tidak akan memilih mereka, tapi memilih dari UI, ITB, IPB dan perguruan tinggi negeri lainnya. Oleh karena itu, saya minta laporan perkembangan PUI dan STP hasilnya sudah sampai level mana. Dan produk-produknya apa saja yang sudah dihasilkan,” paparnya. (ayu/es)